Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/08/2017, 19:57 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Tahun lalu, Ben Sumadiwiria memicu perbincangan hangat di dunia maya setelah menyantap mi instan dengan 100 cabe. Dalam aksinya yang direkam video, ia terlihat tak kuat menahan rasa pedas dan pada akhirnya berteriak, "Saya tak bisa mendengar apa-apa."

Sains mengungkap, tuli akibat makanan pedas bukan mitos. Ketulian biasanya berlangsung sementara dan terjadi karena senyawa pemicu sensasi panas yang disebut capsaicin.

Capsaicin memicu iritasi pada sel manusia, terutama yang terletak di membran mulut, tenggorokan, lambung. dan mata. Dalam jumlah sedikit, capsaicin akan memicu sensasi terbakar atau rasa pedas. Ketika jumlahnya semakin banyak, capsaicin memicu sekresi ingus dan air mata.

Tuli sementara saat makan makanan pedas bisa dipicu oleh sumbatan ingus pada saluran eustachius, saluran yang menghubungkan tenggorokan dengan telinga.

Baca Juga: Pelajaran Berharga dari Kasus Remaja yang Buta akibat Lemparan Telur

Michael Goldrich, pakar telinga dari Robert Wood Johnson University Hospital di New Jersey mengatakan, sensasi tuli sementara itu sebenarnya mirip dengan "bindeng" saat flu. Hanya saja, sumbatan ingus lebih banyak sehingga tak hanya "bindeng" tetapi tuli.

Kemungkinan lain, tuli sementara disebabkan oleh stimulus berlebihan pada saraf trigeminal, saraf pada bagian mulut dan wajah yang berhubungan dengan saraf koklea di telinga.

"Itu menyebabkan perubahan aliran darah di bagian koklea sehingga berakibat pada hilangnya pendengaran sementara," ungkap Sam Marzo, kepala Department of Otolaryngology di Loyola Medicine, seperti dikutip Livescience, 11 Agustus 2017.

Hilang pendengaran akibat makanan pedas biasanya hanya berlangsung sebentar. Jika bertahan berhari-hari, maka penderita harus segera ke dokter.

Tak hanya memicu tuli sementara, capsaicin ternyata juga memicu sekresi endorphin, hormon yang meredakan stress dan memicu rasa bahagia. Maka, tak mengerankan jika setelah makan makanan pedas, manusia bisa lebih rileks.

Baca Juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Kita saat Tersambar Petir?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
https://widget.kompas.com/slidestory/sudah-upgrade-ke-e-paspor-ini-langkah-langkah-ganti-paspor-konvensional-menjadi-paspor-elektronik

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau