Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajaran Berharga dari Kasus Remaja yang Buta akibat Lemparan Telur

Kompas.com - 04/06/2017, 19:42 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Kecerobahan, ketidaktahuan, dan ketidakhati-hatian membuat seorang remaja Bogor berusia 19 tahun, Muhammad Yusuf Permana, mengalami kebutaan. Pada hari ulang tahunnya, Yusuf menerima lemparan telur dari teman-temannya. Telur mendarat tepat di mata kirinya dan berujung petaka.

Kasus Yusuf bukanlah yang pertama. Tahun 2013 lalu misalnya, Ann Doody seperti diberitakan Irish Times buta akibat lemparan telur remaja iseng. Doody diperlakukan bak sasaran tembak. Usai melempar dari dalam mobil, si remaja berteriak, "Yeah, saya tepat sasaran!"

Ya, telur bisa membutakan. Bagaimana bisa? Baca di sini.

Setelah mengetahui bahwa telur bisa berujung petaka bila tak digunakan semestinya, maka setelah kasus Yusuf, ada baiknya kita belajar dan berhenti melakukan perayaan ulang tahun dan lainnya dengan melempar telur mentah.

Ajakan itu sebenarnya telah digaungkan JM Durnian dari Royal Liverpool University Hospital lewat hasil penelitian berjudul "Here’s egg in your eye: a prospective study of blunt ocular trauma resulting from thrown eggs" yang dipublikasikan di Emergency Medical Journal, 23 Oktober 2006.

Publikasi itu bisa diakses gratis di tautan ini.

Durnian dan tim melakukan evaluasi pada pasien Royal Liverpool University Hospital yang mengalami cedera mata akibat lemparan telur pada periode November 2004 hingga Desember 2005. Dari 18.000 kasus, 13 pasien yang umumnya menerima lemparan telur saat perayaan Halloween mengalami cedera serius.

Ke-13 pasien itu mengalami beragam cedera mulai pendarahan hingga luka dan tertariknya retina yang berakibat pada hilangnya penglihatan. Hanya satu orang yang mengalami cedera sangat ringan dan bisa keluar rumah sakit dengan mata normal, lainnya mengalami cedera serius.

Satu orang mengalami luka sangat serius sehingga perlu operasi untuk mengembalikan penglihatannya. Setelah operasi, matanya normal, hingga kemudian ia bersin. Tekanan saat bersin berpadu dengan cedera yang dialami membuat retina tertarik. Ia dirawat lagi dan akhirnya bisa sembuh.

"Ukuran telur sama dengan bola squash, dan lebih berat. Itu artinya ukuran telur pas dengan bola mata dan bisa mengakibatkan cedera akibat benda tumpul, bahka jika dilempar dengan tangan," jelas Durnian di dalam publikasinya.

Durnian mengatakan, ada cara lain untuk merayakan Halloween dan dalam konteks Indonesia, ulang tahun. Jika masih ingin menggunakan telur, orang bia membuat telur dadar sehingga tak berbahaya jika kena mata. Orang juga bisa memakai benda lain yang lunak.

Jangan cuma kasihan pada Yusuf. Jadikan nasib malangnya sebagai pelajaran sehingga tak ada lagi orang yang mengalami kebutaan karena kecerobohan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau