Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Amphipod yang Menggerogoti Kaki Remaja Australia

Kompas.com - 09/08/2017, 20:05 WIB

Amphipod umumnya menyantap bangkai hewan laut, seperti ikan dan kepiting. Mereka sendiri adalah santapan hewan laut lainnya yang lebih besar.

"Jika tidak ada mereka, laut akan penuh dengan bangkai ikan dan bangkai burung," ujar Dr Genefor Walker-Smith kepada Australian Broadcasting Corp.

Dr Thomson mengatakan isopod biasanya menyantap bangkai ikan dan cacing laut.

Baik amphipod maupun isopod aktif pada malam hari.

Mengapa serangan terjadi?

Serangan itu amat mungkin terjadi karena gabungan beberapa faktor, termasuk waktu ketika insiden berlangsung dan air dingin yang membuat kulit Sam agak kebal.

Remaja itu mengaku baru merasakan sakit seperti ditusuk-tusuk jarum setelah 30 menit berendam.

Akademisi dari Monash University, Richard Reina, mengatakan kasus yang menimpa Sam tidak biasanya terjadi.

"Potensi Anda mengalami cedera seperti Sam hanya ketika Anda digigit ratusan hingga ribuan makhluk tersebut," kata Reina kepada BBC.

"Kecuali Anda kebal, (biasanya) Anda langsung sadar dan keluar dari air sebelum itu terjadi," lanjutnya.

Dr Walker-Smith menduga Sam mengganggu makhluk-makhluk itu saat mereka sedang makan atau berkegiatan.

Mengapa pendarahan terjadi terus-menerus?

Sam dan keluarganya perlu waktu lama untuk menghentikan pendarahan. Bahkan, pada Senin (07/08) atau dua hari setelah kejadian, darah masih menetes.

Reina mengatakan hal itu mungkin terjadi karena Sam mengalami kerusakan pada bagian dalam tubuhnya akibat gigitan kecil para hewan.

Dia mengibaratkan kejadian yang menimpa Sam dengan gigtan nyamuk atau kutu.

"Bayangkan lengan Anda terpapar dan ratusan nyamuk menggigitnya tanpa Anda sadari untuk suatu alasan tertentu. Maka hewan itu mungkin bisa menyebabkan luka-luka yang juga signifikan," ujarnya.

Haruskah ada peringatan?

Menurut para pakar, insiden yang menimpa Sam tidak perlu menimbulkan kecemasan. Insiden itu, kata mereka, adalah "kebetulan yang malang" bagi Sam.

Dr Walker-Smith mengatakan orang lain amat mungkin mengalami gigitan pada skala yang lebih kecil dan gangguan ringan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau