Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/07/2017, 21:08 WIB
|
EditorShierine Wangsa Wibawa

KOMPAS.com -- Proyek Breakthrough Starshot mengumumkan keberhasilan mereka dalam mengirimkan satelit terkecil di dunia ke orbit. Keberhasilan ini juga menjadi langkah pertama mereka dalam usaha mencapai Alpha Centauri, sistem bintang terdekat dari tata surya kita.

Diberi nama Sprites, setiap sisi dari satelit tersebut hanya berukuran 3,5 sentimeter dan beratnya hanya empat gram. Namun, di balik ukurannya yang mini, Sprites membawa banyak peralatan, termasuk prosesor komputer, panel surya, magnetometer, giroskop, dan radio untuk berkomunikasi dengan para peneliti di bumi.

Pada tanggal 23 Juni 2017, enam buah Sprites berangkat ke orbit dengan menunggangi roket India yang juga sedang membawa satelit Venta dari Latvia dan satelit Max Valier dari Italia. Dua di antaranya berada di sisi Venta dan Max Valier, sedangkan empat akan dilepaskan oleh Max Valier setelah komunikasi dengan bumi stabil.

(Baca juga: Remaja India Ini Ciptakan Satelit Teringan di Dunia untuk NASA)

Sejauh ini, para peneliti baru mendapat sinyal dari salah satu Sprites yang menumpang di samping Venta dan Max Valier. Empat yang dibawa Max Valier juga belum dilepaskan karena satelit yang lebih besar tersebut mengalami gangguan dengan antena radionya dan belum berkontak dengan bumi.

“Kita telah mendapatkan sinyal dari salah satu Sprites, tetapi kita tidak tahu yang mana karena belum mendapat kedua sinyal secara bersamaan,” ujar Zac Manchester, seorang peneliti dari Harvard University yang mengepalai proyek ini kepada Scientific American 26 Juli 2017.

Walaupun demikian, Pete Worden selaku ketua eksekutif untuk Breakthrough Starshot menilai eksperimen ini sudah berhasil.

“Tujuan utama kita adalah untuk menunjukkan bahwa komunikasi dan sistem energi Sprites bisa bekerja di luar angkasa – itu adalah data mendasar yang kita butuhkan untuk melangkah lebih lanjut. Berdasarkan perspektif kita, eksperimen ini berhasil 100 persen,” ujarnya.

Avi Loeb dari Harvard University, ketua komite penasihat untuk Breakthrough Starshot, juga berkata bahwa ratusan atau bahkan ribuan Sprites akan bisa diproduksi secara massal dan dikirimkan ke luar angkasa pada dekade berikutnya. Ribuan Sprites tersebut akan menciptakan jaringan luas untuk memonitor atmosfer dan bidang magnet bumi.

Selain itu, Sprites juga bisa digunakan sebagai asisten dalam misi eksplorasi planet asing. Dengan biaya yang relatif murah, 25 dollar AS atau sekitar Rp 333.000 per Sprites, Manchester berkata bahwa satelit ini bisa digunakan untuk melakukan hal-hal yang berisiko bagi wahana antariksa yang lebih besar dan mahal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Benarkah Masturbasi Bisa Mengubah Ukuran Penis?

Benarkah Masturbasi Bisa Mengubah Ukuran Penis?

Kita
Seberapa Dingin Puncak Gunung Everest?

Seberapa Dingin Puncak Gunung Everest?

Oh Begitu
4 Manfaat Buah Lengkeng untuk Kesehatan

4 Manfaat Buah Lengkeng untuk Kesehatan

Oh Begitu
Apakah Ada Efek Membersihkan Kotoran di Pusar?

Apakah Ada Efek Membersihkan Kotoran di Pusar?

Oh Begitu
8 Tanda Rabies pada Anjing yang Perlu Diwaspadai

8 Tanda Rabies pada Anjing yang Perlu Diwaspadai

Oh Begitu
Kenapa Inti Bumi Sangat Panas?

Kenapa Inti Bumi Sangat Panas?

Oh Begitu
Pria Rusia Tewas Diserang Hiu Macan di Mesir, Kenapa Hiu Menyerang Manusia?

Pria Rusia Tewas Diserang Hiu Macan di Mesir, Kenapa Hiu Menyerang Manusia?

Oh Begitu
Apakah yang Terjadi Saat Lubang Hitam Bertabrakan?

Apakah yang Terjadi Saat Lubang Hitam Bertabrakan?

Fenomena
Apakah Efek Sering Menggigit Kuku?

Apakah Efek Sering Menggigit Kuku?

Oh Begitu
Mengapa Ular Berganti Kulit secara Berkala?

Mengapa Ular Berganti Kulit secara Berkala?

Oh Begitu
Apakah Fungsi Kumis pada Gajah?

Apakah Fungsi Kumis pada Gajah?

Oh Begitu
Benarkah Bulu yang Dicukur Akan Tumbuh Lebih Cepat dan Lebat?

Benarkah Bulu yang Dicukur Akan Tumbuh Lebih Cepat dan Lebat?

Oh Begitu
7 Hewan Penghuni Amazon, Ada Ular Besar dan Burung Warna-warni

7 Hewan Penghuni Amazon, Ada Ular Besar dan Burung Warna-warni

Oh Begitu
Mengenal Obesitas yang Bisa Sebabkan Banyak Penyakit

Mengenal Obesitas yang Bisa Sebabkan Banyak Penyakit

Kita
10 Negara Terpanas di Dunia Versi World Atlas

10 Negara Terpanas di Dunia Versi World Atlas

Fenomena
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com