KOMPAS.com -- Proyek Breakthrough Starshot mengumumkan keberhasilan mereka dalam mengirimkan satelit terkecil di dunia ke orbit. Keberhasilan ini juga menjadi langkah pertama mereka dalam usaha mencapai Alpha Centauri, sistem bintang terdekat dari tata surya kita.
Diberi nama Sprites, setiap sisi dari satelit tersebut hanya berukuran 3,5 sentimeter dan beratnya hanya empat gram. Namun, di balik ukurannya yang mini, Sprites membawa banyak peralatan, termasuk prosesor komputer, panel surya, magnetometer, giroskop, dan radio untuk berkomunikasi dengan para peneliti di bumi.
Pada tanggal 23 Juni 2017, enam buah Sprites berangkat ke orbit dengan menunggangi roket India yang juga sedang membawa satelit Venta dari Latvia dan satelit Max Valier dari Italia. Dua di antaranya berada di sisi Venta dan Max Valier, sedangkan empat akan dilepaskan oleh Max Valier setelah komunikasi dengan bumi stabil.
Sejauh ini, para peneliti baru mendapat sinyal dari salah satu Sprites yang menumpang di samping Venta dan Max Valier. Empat yang dibawa Max Valier juga belum dilepaskan karena satelit yang lebih besar tersebut mengalami gangguan dengan antena radionya dan belum berkontak dengan bumi.
“Kita telah mendapatkan sinyal dari salah satu Sprites, tetapi kita tidak tahu yang mana karena belum mendapat kedua sinyal secara bersamaan,” ujar Zac Manchester, seorang peneliti dari Harvard University yang mengepalai proyek ini kepada Scientific American 26 Juli 2017.
Walaupun demikian, Pete Worden selaku ketua eksekutif untuk Breakthrough Starshot menilai eksperimen ini sudah berhasil.
“Tujuan utama kita adalah untuk menunjukkan bahwa komunikasi dan sistem energi Sprites bisa bekerja di luar angkasa – itu adalah data mendasar yang kita butuhkan untuk melangkah lebih lanjut. Berdasarkan perspektif kita, eksperimen ini berhasil 100 persen,” ujarnya.
Avi Loeb dari Harvard University, ketua komite penasihat untuk Breakthrough Starshot, juga berkata bahwa ratusan atau bahkan ribuan Sprites akan bisa diproduksi secara massal dan dikirimkan ke luar angkasa pada dekade berikutnya. Ribuan Sprites tersebut akan menciptakan jaringan luas untuk memonitor atmosfer dan bidang magnet bumi.
Selain itu, Sprites juga bisa digunakan sebagai asisten dalam misi eksplorasi planet asing. Dengan biaya yang relatif murah, 25 dollar AS atau sekitar Rp 333.000 per Sprites, Manchester berkata bahwa satelit ini bisa digunakan untuk melakukan hal-hal yang berisiko bagi wahana antariksa yang lebih besar dan mahal.
https://sains.kompas.com/read/2017/07/28/210800023/satelit-terkecil-di-dunia-sukses-mencapai-orbit