KOMPAS.com -- Para ahli paleontologi baru-baru ini dikejutkan dengan penemuan gigi purba di semak-semak panas di Meksiko tengah. Gigi tersebut merupakan milik berang-berang laut yang berkeliaran di Amerika Utara, enam juta tahun lalu.
Ditemukan 120 mil dari garis pantai terdekat, fosil tersebut menimbulkan diskusi yang sama sekali baru tentang pergerakan mamalia yang melintasi benua jutaan tahun lalu.
"Gigi tersebut termasuk dalam spesies berang-berang yang telah punah yang disebut Enhydritherium terraenovae," kata Jack Tseng di University of Buffalo. Ia bersama timnya menerbitkan penelitian ini dalam jurnal Biology Letters.
Sebelumnya, spesies ini hanya ditemukan di daerah pesisir Florida dan California. Hal itu menunjukkan bahwa dahulu mereka bergantung pada lingkungan pesisir, seperti kerabat modernnya.
(Baca juga: Miris, Fosil Hidup yang Lebih Tua dari Dinosaurus Terancam Punah)
Pada bulan Maret, Tseng dan rekan-rekannya berada di Cekungan Juchipila di Meksiko tengah. Mereka mencari fosil yang akan membantu menjelaskan periode saat mamalia tersebut sering bermigrasi di antara Amerika Utara dan Selatan.
Saat Tseng di lapangan, mahasiswa lulusan National Autonomous University of Mexico, Adolfo Pacheco-Castro, mendatanginya dengan spesimen yang tidak biasa. "Saya tahu itu adalah keturunan musang, tapi berang-berang tidak pernah terlintas dalam pikiran saya," kata Tseng.
Untungnya, anggota ekspedisi lapangan, Xiaoming Wang, di Natural History Museum of Los Angeles County baru-baru ini terlibat dengan proyek penelitian lain yang terkait dengan berang-berang. "Dia mengetahui apapun tentang berang-berang," gumam Tseng.
Menemukan fosil berang-berang di manapun sudah merupakan prestasi, kata Robert Boessenecker, ahli paleontologi di College of Charleston yang tidak terlibat dalam penelitian ini. "Umumnya, spesimen berang-berang sama langkanya dengan gigi ayam betina," ucapnya.
(Baca juga: Habis Dinosaurus Terbitlah Katak)
Namun, menemukan bukti Enhydritherium di Meksiko justru lebih menakjubkan. Fosil sebelumnya menunjukkan bahwa penduduk Amerika melihat migrasi besar-besaran dari utara ke selatan selama periode tersebut.
Kini, fosil tunggal ini mengindikasikan adanya kemungkinan migrasi dari timur ke barat yang juga terjadi. "Berdasarkan apa yang kita ketahui tentang berang-berang hidup, mereka harus dekat dengan air," ujar Tseng.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.