Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penodaan Agama Juga Ada di Negara Barat, Ini Buktinya

Kompas.com - 12/05/2017, 20:06 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

“Dengan penekanan terhadap kata ‘kemarahan’ yang disebabkan oleh penodaan agama terhadap ‘agama apa pun’, undang-undang ini tampaknya tidak diarahkan untuk melindungi kesucian agama tersebut, melainkan untuk mencegah intoleransi di antara kelompok-kelompok agama yang beragam,” tulisnya.

(Baca juga: Seperti Inilah Gambaran Otak Seorang Ekstermis Agama)

Lalu, mengapa negara-negara barat begitu syok ketika mendengar kasus penodaan agama di Pakistan dan Indonesia?

Pinkerton berkata bahwa masyarakat barat pada umumnya menganggap penodaan agama sebagai sebuah konsep lama dari zaman medieval yang tidak ada hubungannya dengan masyarakat modern yang telah berkembang.

“Akan tetapi, aku ingin berargumen bahwa pandangan ini sangat sulit untuk dipertahankan. Sebab, penodaan agama justru mulai bangkit kembali di ujung-ujung negara barat yang seharusnya sekuler,” tulisnya.

Dia melanjukan, kini masalahnya bukan apakah penodaan agama termasuk kejahatan, tetapi mengenai siapa, atau apa -Tuhan atau negara, agama atau pluralisme- yang terluka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com