Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/03/2017, 22:08 WIB
Dian Maharani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

"Setiap hari hampir selalu ada email yang masuk," kata Benny.

Melalui email itu, siapapun yang mengalami gejala depresi atau masalah kesehatan jiwa lainnya, dapat mencurahkan isi hatinya.

Para relawan dari Into the Light nantinya akan membalas email tersebut hingga memberikan solusi maupun rekomendasi ke klinik atau psikiater.

Baca: Pertolongan Pertama untuk Masalah Kesehatan Jiwa

Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) juga menyediakan psikolog klinis gratis, tetapi dengan membuat janji karena psikolog klinis yang menjadi relawan jumlahnya juga terbatas. Mereka dapat dihubungi terlebih dahulu ke nomor 021-8514389.

Anda juga bisa konsultasi dengan datang langsung ke Puskesmas maupun Rumah Sakit yang memiliki layanan kesehatan jiwa.

Setidaknya, jadilah pendengar yang baik

Dokter Andri mengatakan, masyarakat luas juga perlu diedukasi mengenai depresi. Edukasi sangat penting agar masyarakat di sekitar bisa memahami seseorang yang sedang depresi.

"Misalnya, sudah curhat sama teman. Kalau teman enggak paham dia depresi, malah dibilang manja. Seharusnya jangan begitu,"

Benny dari Into the Light menambahkan, setidaknya jadilah pendengar yang baik bila teman sedang butuh bercerita. Apalagi bila teman sudah memberikan sinyal keputusasaan dalam hidup, misalnya berkata 'sudah tak ada gunanya hidup' dan 'ingin mati saja'.

"Yang pertama, harus menahan asumsi kita dulu, judgement-nya ditahan dulu. Jangan langsung menyalahkan dia," kata Benny.

Baca: Kenali Tanda Seseorang Berniat Bunuh Diri dan Cara Mencegahnya

Bila teman tidak mau menceritakan masalahnya, tawarkanlah diri untuk menjadi pendengar yang baik. Tak perlu memaksa, sampai akhirnya ia nyaman untuk bercerita.

Setelah itu, secara perlahan ajaklah mengunjungi psikolog maupun psikiater. Masalah kesehatan jiwa jangan dipandang sebelah mata dan menjadi stigma di masyarakat.

Untuk itu, menurut dokter Andri, depresi memang harus dibicarakan oleh masyarakat luas. Tahun 2020, WHO memperkirakan depresi menjadi beban penyakit nomor 2 setelah kardiovaskular. Seperti tema Hari Kesehatan Dunia pada April mendatang, Depresi: Ayo Bicara!

Baca: Bunuh Diri dapat Dicegah Jika Masyarakat Peka dan Peduli

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau