Oleh Irma Tambunan dan Ichwan Susanto
KOMPAS.com - Sabtu (28/1/2017), pukul 05.00, pesan terkirim dari ponsel Komandan Korem 042/Garuda Putih, Jambi, Kolonel (Inf) Refrizal.
”Bu Ning, mohon info hotspot pagi ini. Trims”. Pesan itu berbalas, ”Pantauan sensor modis, update pukul 05.00 WIB di wilayah Jambi tidak terdapat hotspot”.
Komandan korem merupakan koordinator operasi siaga bencana kebakaran di wilayah-wilayah rentan.
Minimal tiga kali sehari, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Jambi Nurangesti serta Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Thaha, Jambi, Kurnianingsih bergantian berbagi hasil olahan data sebaran titik panas dari satelit Terra-Aqua, termasuk prakiraan cuaca harian, temperatur, hingga potensi hujan dan angin kencang. Informasi mengalir lewat grup Whatsapp ”Siaga Bencana Jambi”.
Informasi titik panas satelit NOAA juga rutin dikirim Donny Osmond, Kepala Seksi Pengendalian Kebakaran Hutan Dinas Kehutanan Jambi.
Pesan direspons anggota grup, misalnya meminta data koordinat. Mereka langsung mengecek ke lokasi.
Pada hari yang sama, pengecekan dilaporkan lewat jejaring itu. Bisa jadi temuannya kebakaran lahan, tetapi kerap hanya pembakaran sampah atau serasah. Temuan itu tetap diantisipasi dengan pemadaman.
(Baca juga: KLHK Mulai Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan)
Grup-grup itu jadi ruang informasi dan diskusi yang efektif menjaga kesiagaan dari ancaman kebakaran hutan dan lahan.
Grup yang dibangun pada 2015, saat kebakaran hutan dan lahan melanda Indonesia, itu awalnya beranggotakan 20 orang.
Kini jumlahnya 83 orang dari berbagai satuan tugas di tingkat kabupaten, provinsi, hingga pusat. Ada bupati, komandan militer dan kepolisian, pemadam, pejabat pemegang izin konsesi, hingga kalangan media.
Anggota wajib responsif. ”Jika ada yang lalai, langsung ditegur anggota lain,” kata pengelola grup, Dalmanto, yang juga Kepala Seksi Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jambi.
Komunikasi yang lebih kurang sama diterapkan di Riau. Seluruh informasi dicek ke lapangan sebelum dilakukan pemadaman. Lewat cara itulah sejumlah titik panas dipadamkan.
Pengalaman buruk
Kesadaran pentingnya komunikasi intensif para pihak tak lepas dari pengalaman 2015. Keterlambatan antisipasi dan penanggulangan kebakaran lahan berakibat buruk dan fatal.