Pertama Kali, Ilmuwan Ciptakan Embrio Campuran Babi dan Manusia

Kompas.com - 27/01/2017, 17:09 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

Potensi dan Tantangan

Ada banyak potensi ketika sel manusia bisa dikembangkan di tubuh hewan.

Potensi pertama, manusia bisa mempelajari cara pengobatan penyakit dengan lebih baik.

Jika babi bisa punya organ hati seperti manusia misalnya, maka tes keefektifan obat untuk pengobatan penyakit bisa mendapatkan akurasi lebih tinggi.

Potensi lain, manusia bisa mempelajari perkembangan embrio lebih baik sehingga meningkatkan pemahaman tentang abnormalitas saat perkembangan janin.

Yang lebih besar, manusia bisa mengembangkan organ tertentu di tubuh hewan.

Organ yang dikembangkan - bisa berupa ginjal, hati, ataupun pankreas - bisa didonorkan pada yang membutuhkan.

Kebutuhan organ donor kini cukup tinggi.

Setiap 10 menit, satu orang menunggu organ donor. Sementara, setiap hari, 22 orang mati karena tak menerima organ yang dibutuhkan.

Jun Wu, penulis utama publikasi penelitian ini di jurnal Cells, mengatakan, "Mendapatkan efisiensi 0,1 hingga 1 persen saja sebenarnya cukup."

"Bahkan dalam perkembangan awal selama 28 hari saja, sudah ada ribuan sel manusia yang terdapat dalam miliaran sel dalam keseluruhan embrio babi. Mengujinya akan berarti dan berguna," imbuhnya.

Namun untuk mewujudkan potensi itu, terdapat pula sejumlah tantangan.

Untuk meningkatkan efisiensi misalnya, bagaimana caranya?

Hal lain, bagaimana mencegah agar sel punca manusia tidak masuk dalam area otak dalam embrio?

Jika sel punca masuk ke area otak dalam embrio, babi mungkin akan punya sejumlah karakter dan kemampuan otak manusia.

Halaman:



Video Pilihan Video Lainnya >

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau