Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/05/2016, 14:12 WIB
|
EditorYunanto Wiji Utomo

KOMPAS.com – Survei yang dilakukan WWF Indonesia menunjukkan bahwa wilayah koridor antara Taman Nasional Betung Karihun (TNBK) dan Taman nasional Danau Sentarum (TNDS) adalah hotspot orangutan yang penting.

"Kawasan koridor sebagai habitat biodiversitas memiliki peran penting dalam mendukung konservasi orangutan dan habitatnya, serta untuk mendukung keberadaan sub-spesies ini untuk jangka panjang,” ujar Albertus Tjiu, Program Manager WWF Indonesia di Kalimantan Barat.

TNBK sendiri, berdasarkan survei WWF Indonesia tahun 2005, merupakan habitat bagi 550 - 1830 individu orangutan. Sementara TNDS menurut survei WWF Indonesia tahun 2009 memiliki 771 - 1006 individu orangutan.

Tahun 2009, WWF Indonesia menyurvei wilayah koridor TNBK dan TNDS, terutama wilayah Daerah Aliran Sungai Labian Leboyan. Survei menunjukkan, wilayah koridor menjadi tempat hidup penting bagi orangutan. Ada 581 individu orangutan yang hidup di wilayah tersebut.

WWF Indonesia kembali melakukan survei pada tahun 2011 untuk mengetahui persebaran orangutan di kawasan koridor.

Tim survei melakukan monitoring di 40 jalur transek, yang meliputi empat kawasan desa, diantaranya Melemba, Sungai Ajung, Mensiau, dan Labian. Survey ini dilakukan di dua tipe habitat hutan, yaitu hutan rawa dan hutan dataran rendah, dengan panjang jalur transek 38,068 kilometer.

Dari hasil survei tersebut, total sarang yang dijumpai sebanyak 539 sarang, dengan perincian hasil pengamatan sarang di jalur transek ditemukan sebanyak 291 sarang, dan hasil observasi di luar jalur transek di jumpai sebanyak 248 sarang

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, persebaran orangutan dari jumlah distribusi sarang orangutan lebih banyak dijumpai pada bagian selatan kawasan koridor. Persebaran tersebut mulai terputus dibagian tengah dan kembali ada lagi dibagian utara kawasan koridor.

Di DAS Labian leboyan, orangutan dijumpai di setiap lokasi, namun populasi pada hutan dataran rendah lebih tinggi daripada hutan rawa.  Sebaran di rawa ada di kiri dan kanan sungai sedangkan dataran rendah ada di beberapa perbukitan.

“Hal ini dapat terjadi karena pada bagian tengah kawasan koridor telah banyak pembukaan hutan yang menjadi areal persawahan, pertanian dan perkebunan. Fragmentasi habitat merupakan masalah serius bagi orangutan, karena sebagai satwa arboreal mereka memerlukan pohon-pohon tinggi dengan kanopi atau tajuk pohon untuk pergerakannya," kata Albertus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com