Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teka-teki Naskah Kuno di Birmingham, Benarkah Al Quran Pertama di Dunia?

Kompas.com - 04/01/2016, 10:50 WIB

Jamal bin Huwareib, managing director dari Mohammad bin Rasyid Al Maktoum Foundation, sebuah yayasan pendidikan yang didirikan oleh penguasa Uni Emirat Arab, mengatakan, bukti menunjuk ke kesimpulan luar biasa.

Ia percaya naskah di Birmingham adalah bagian dari versi pertama Al Quran yang ditulis komprehensif dan dirakit oleh Abu Bakar, khalifah Muslim yang memerintah antara 632 dan 634.

"Ini penemuan paling penting yang pernah ada bagi dunia Muslim," kata bin Huwareib, yang telah mengunjungi Birmingham untuk memeriksa naskah.

"Saya yakin ini adalah Al Quran dari Abu Bakar."

Dia mengatakan, kualitas tinggi tulisan tangan dan perkamen menunjukkan bahwa lembaran ini adalah sebuah karya bergengsi yang dibuat untuk seseorang yang penting. Penanggalan radiokarbon menunjukkan bahwa fragmen tersebut berasal dari hari-hari Islam awal.

"Versi ini, koleksi ini, naskah ini adalah akar Islam, itu adalah akar dari Al Quran," kata bin Huwareib.

"Ini akan menjadi sebuah revolusi dalam mempelajari Islam,” tambahnya.

"Naskah tak ternilai"

Ada kemungkinan lain. Penanggalan radiokarbon didasarkan pada kematian hewan yang kulitnya digunakan untuk perkamen, bukan ketika naskah itu selesai ditulis. Itu berarti naskah bisa saja ditulis beberapa tahun kemudian dari rentang akhir  di 645, dengan Prof Thomas menunjukkan tanggal kemungkinan dari 650-655.

Ini akan tumpang tindih dengan produksi salinan Al Quran pada masa pemerintahan khalifah Utsman—antara 644 dan 656, yang dimaksudkan untuk menghasilkan Al Quran versi standar dan akurat untuk dikirim ke komunitas-komunitas Muslim.

Jika naskah Birmingham adalah sebuah fragmen dari salah satu salinan tersebut, tentu ini juga akan menjadi hasil yang spektakuler.

Memang tidak mungkin untuk secara definitif membuktikan atau menyangkal teori tersebut.

Tetapi, Joseph Lumbard, profesor di departemen bahasa Arab dan studi penerjemahan di American University of Sharjah, mengatakan, jika penanggalan awal benar maka tidak ada yang harus disingkirkan.

"Saya tidak akan mengabaikan bahwa bisa saja fragmen tersebut berasal dari naskah kuno yang dikumpulkan oleh Zaid bin Tsabit di bawah kepemimpinan Abu Bakar.”

"Saya tidak akan mengabaikan bahwa itu bisa saja menjadi salinan naskah kuno Usman. Saya juga tidak akan mengabaikan argumen Deroche, dia ahli di bidang ini," kata Prof Lumbard.

Prof Thomas mengatakan bisa saja salinan-salinan dibuat, dan mungkin naskah Birmingham merupakan salinan dari salinan yang dibuat khusus untuk masjid di Fustat.

Jamal bin Huwaireb melihat penemuan ini seperti "naskah tak ternilai" di Inggris, yang bukan sebuah negara Muslim, seperti mengirim pesan saling toleransi antar-agama.

"Kita harus menghormati satu sama lain, bekerja sama, kita tidak perlu konflik," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com