Besarnya jumlah penghargaan juga dinilai berdasarkan kontribusi bagi khazanah iptek, budaya, dan seni, serta faktor geografis, bidang ilmu, dan kategorisasi perguruan tinggi.
Selain itu, makalah ilmiah juga harus bebas plagiarisme.
Untuk mendapatkan penghargaan, peneliti bisa menunjukkan publikasi, impact factor, dan sitasi kepada LPDP.
Pendaftaran dibagi dalam dua gelombang, yakni 1 Februari-30 Maret 2016 untuk gelombang pertama dan 1 Juni-30 Juli 2016 untuk gelombang kedua.
Genjot semangat publikasi
Nasir mengharapkan, penghargaan bisa memacu semangat peneliti untuk menghasilkan riset bermutu, berdampak besar secara ilmiah, dan masuk jurnal high impact.
Dalam hal publikasi ilmiah, jumlah dari Indonesia memang masih rendah dibanding negara-negara besar di Asia lainnya, seperti China dan India.
Artikel ilmiah terindeks China dan India terus meningkat sejak tahun 2010, masing-masing mencapai sekitar 45.000 tulisan dan 10.000 tulisan.
Di tingkat Asia Tenggara, Indonesia juga kalah jauh dengan Singapura, Malaysia, dan Thailand. Malaysia menembus angka 25.000 tulisan, sedangkan Thailand sekitar 12.000 tulisan.
"Indonesia cuma sedikit di atas Filipina," kata Nasir dalam konferensi pers yang diadakan pada Jumat (4/12/2015).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.