Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HIV Tidak Memupus Semangat Ratna Mencerdaskan Bangsa

Kompas.com - 01/12/2015, 08:00 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

Ratna kehilangan banyak hal dalam hidupnya. Dia juga kehilangan anak pertamanya yang diyakini meninggal akibat HIV.

"Awalnya badannya bagus tapi lalu jadi kurus. Dia diare dan muntaber hingga akhirnya meninggal," kisah Ratna.

Saat divonis positif, hanya ada satu hal yang menyemangati Ratna saat itu, yaitu Amel.

Anak kedua Ratna yang kini duduk di bangku sekolah dasar kelas 2 itu secara "ajaib" tidak terinfeksi HIV.

Ratna kemudian mencari komunitas ODHA. Di sana, dia memperoleh pengetahuan bahwa ODHA pun bisa hidup sehat, panjang umur, dan bahkan menikah serta punya anak.

"Keajaiban" lain datang. Dia diterima menjadi guru di Sorong.

Ratna bertugas mengajar agama Islam sekaligus muatan lokal HIV.

"Saya merasa senang. Ilmu dan pengalaman saya berguna. Tidak putus," ungkapnya.

Ia semakin bersemangat manakala mengetahui banyak orang yang peduli dengan HIV/AIDS.

Salah satu momen yang menyemangati Ratna adalah perayaan Hari Ibu beberapa saat silam. Dalam perayaan yang dihadiri pejabat kota Sorong itu, Ratna bercerita bahwa dirinya HIV positif.

"Setelah saya cerita, ada dokter berkata, 'siapa yang mau peluk Ibu Ratna'. Ternyata banyak yang memeluk saya. Ternyata tidak semua orang mendiskriminasi. Banyak yang peduli," ungkap Ratna.

Coming Out

Ingin memotivasi ODHA lain, menggugah kesadaran tentang HIV/AIDS, serta menghapus stigma, Ratna merasa perlu mengungkapkan jati dirinya sebagai seorang HIV Positif.

Dia mulai bercerita kepada rekan kerjanya, seorang guru agama Kristen.

"Ternyata dia tidak mengucilkan saya. Dia malah merangkul dan menyemangati saya," ungkapnya.

Ratna lalu mulai terbuka kepada kepala sekolahnya, guru-guru lain, serta beberapa muridnya.

"Mereka menerima saya," katanya.

Keterbukaan Ratna justru bermanfaat. Dia dengan mudah menyosialisasikan HIV kepada siapa pun, mulai murid hingga orang baru yang duduk di sampingnya kala dalam penerbangan.

Di lingkup paling kecil, sekolahnya, keterbukaan Ratna membuat para murid tak canggung bicara tentang apa pun yang kerap dituding sebagai gejala-gejala HIV.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com