Gubernur Bengkulu: Saya Haramkan Kebun Sawit di Enggano

Kompas.com - 16/11/2015, 11:28 WIB

Junaidi mensyaratkan, pembangunan harus bisa dirasakan masyarakat. Pembangunan hotel dan penginapan misalnya, perlu dipastikan agar hasilnya dinikmati masyarakat.

"Silakan bangun hotel di Enggano tapi diatur pembagian manfaatnya," jelasnya.

Junaidi mengharapkan, 40 persen pendapatan bisa lari ke pemerintah daerah Enggano, tidak ke Kabupaten Bengkulu Utara.

Kaya

Hasil ekspedisi penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ke Enggano tahun 2015 mengungkap, pulau seluas sekitar 4.000 kilometer persegi itu merupakan kawasan yang unik dan kaya.

Tidak pernah bersatu dengan Sumatera, Enggano menyimpan sejumlah spesies yang belum dikenal ilmu pengetahuan.

"Tadinya kita hanya targetkan penemuan 10 jenis baru. Tapi ternyata kita bisa ungkap ada 16 kandidat jenis baru," ungkap Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, Enny Sudarmonowati.

LIPI juga mengungkap ada 25 jenis endemik Enggano. Selain itu ada 7 catatan baru.

Salah satu catatan baru adalah ular tikus jenis Coelognathus enganensis. Ular itu sudah 80 tahun tak dijumpai.

LIPI juga mengungkap bahwa Enggano kaya bakteri jenis asam laktat. LIPI akan membantu masyarakat melakukan pengawetan makanan dengan bantuan bakteri asam laktat.

Kepala LIPI, Iskandar Zulkarnain, mengatakan, Enggano unik secara geologi. Batuan tertua dari Enggano berumur 5,3 juta tahun.

"Mungkin selama itu juga Enggano tidak bergabung dengan Sumatera," jelasnya.

Keunikan geologi memengaruhi biodiversitasnya.

Iskandar mengungkapkan, "Pembangunan Enggano harus berbasis keragaman hayati dan potensi lokal."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Terpopuler

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau