Penemuan genus baru tersebut menambah bukti bahwa Sulawesi merupakan salah satu pusat keanekaragaman hayati di dunia. Hingga saat ini, tercatat 48 jenis tikus di Sulawesi dan semua jenis tersebut endemik. Bandingkan dengan Sumatera 21 jenis, Jawa sekitar 12 jenis atau Kalimantan 19 jenis, hanya sebagian kecilnya yang endemik. Anehnya, menurut data Kemenhut, taman nasional terbanyak justru di Jawa (12 Taman Nasional), sedangkan di Sulawesi hanya delapan taman nasional.
Dalam pengalaman selama di Sulawesi, bagaimana Anda melihat kegiatan pencarian spesies baru yang dilakukan tim asing?
Sepanjang dilakukan dengan cara yang benar, saya sendiri sangat setuju dengan kegiatan kerja sama internasional tersebut karena dapat menjadi wadah untuk bertukar ilmu pengetahuan. Mereka tidak bertujuan langsung mencari spesies baru. Tetapi, sebagian besar bertujuan untuk mengkaji hubungan antarspesies dan bagaimana persebaran spesies tersebut di Sulawesi.
Salah satu keunikan Sulawesi adalah spesiesnya hampir seluruhnya endemik (hanya terdapat di tempat tersebut) dan nenek moyangnya diperkirakan campuran Asia dan Australia. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab tentang bagaimana proses ini bisa terjadi. Keberadaan kolaborasi bisa membantu mencari jawaban ini.
Apakah hanya mereka yang melakukannya, ataukah selalu ada kerja sama dengan peneliti lokal, misalnya dari LIPI?
Sepanjang pengetahuan saya, selalu ada kerja sama dengan peneliti lokal baik dengan universitas maupun dengan LIPI. Tidak hanya di Sulawesi, tetapi juga di seluruh Indonesia. Untuk penelitian yang melibatkan pengoleksian spesimen sering memang dengan LIPI karena posisi LIPI sebagai otoritas sains dan memiliki fasilitas menyimpan spesimen yang lengkap. Kebijakan kita, setiap penemuan spesies baru (termasuk genus) spesimen yang menjadi rujukan dalam memberikan namanya harus disimpan di Indonesia. Sampai saat ini, setahu saya LIPI yang paling bagus fasilitas penyimpanannya, terutama untuk penyimpanan hewan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.