Ikan Sekaligus Plastik di "Gyre" Samudera Hindia Disurvei

Kompas.com - 26/06/2015, 03:26 WIB

"Untuk soal sampah itu, kita akan pakai trawl untuk dapatkan ikan-ikan. Dari situ ikan akan kita bedah dan lihat makanannya, apakah ada plastik atau tidak," kata Indah menguraikan salah satu metode melihat dampak plastik pada ikan.

Penting untuk Dunia dan Indonesia

Mark Smulders, representasi FAO untuk Indonesia, mengungkapkan bahwa riset kelautan penting. Laut menyediakan ikan yang menjadi sumber protein utama, memberikan jasa lingkungan, serta berperan menyimpan karbon.

"Masalahnya sekarang ekosistem laut juga terancam, antara lain karena polusi. Ekspedisi ini juga melihat degradasi lingkungan laut. Banyak mikrioplastik danyang akan mengganggu kesehatan manusia dan memengaruhi stok ikan," katanya.

Andria mengungkapkan, riset tentang mikroplastik juga akan memberi informasi penting bagi Indonesia. Samudera Hindia merupakan wilayah yang menyimpan stok ikan tuna. Indonesia emmanen tuna 105.000 - 180.000 metrik ton per tahun, diantaranya untuk ekspor.

"Gyre menjadi feeding ground tuna. Kalau banyak plastik di sana, itu mungkin akan dapat berakibat pada tuna yang bisa ditangkap Indonesia," ungkap Andria. Sampah akhirnya bisa mengganggu bisnis perikanan Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Maritim, Indroyono Soesilo, mengungkapkan selain terlibat survei awal, Indonesia juga akan mendukung IOCE-2. "Kita juga akan libatkan Kapal Riset Baruna Jaya," dan Kapal Madidihang-3," katanya.

IIOE-2 akan diluncurkan Desember 2015 dan berlangsung selama tiga tahun. Indroyono berharap bahwa IIOE-2 juga akan memberi informasi tentang dinamika di Samudera Hindia, seperti Dipole Mode, pada cuaca dan iklim Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Terpopuler

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau