Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aforestasi dengan Jati Bisa Berujung Manis

Kompas.com - 08/05/2014, 17:23 WIB

Dalam penjelasannya, Stanley juga mengatakan tingginya permintaan akan kayu jati membuat harga selalu merayap naik. Kayu jati yang sudah tersertifikasi Perhutani  misalnya, bisa berbanderol lebih dari Rp 8 juta per meter kubik. Sertifikasi adalah bukti yang menunjukkan kualitas kayu jati bersangkutan berkualitas baik.

Menurut rencana, jati harfam pun akan mengarah ke proses sertifikasi pula. Dengan cara itu, kelak, investasi jati harfam bisa makin menarik banyak peminat. "Tahun ini  kami punya target penanaman hingga 700 hektar," kata Stanley.

Harfam dalam lamannya memang menawarkan penanaman modal pengembangan jati harfam bersamaan dengan aforestasi tersebut. Menggunakan cara kemitraan maupun waralaba,  jati harfam dibudidayakan dengan luasan mulai 1000 meter persegi dengan jumlah pohon 100 batang serta potensi penghasilan Rp 1,5 miliar sampai dengan luasan 8 hektar dengan jumlah  pohon 8.000 batang serta potensi penghasilan mencapai Rp 120 miliar.

Bersamaan dengan aforestasi itu, lanjut Stanley, pihaknya juga mengajak warga masyarakat sekitar lahan melakukan penanaman tumpang sari di sela-sela tegakan jati  harfam. Tanaman yang mendapat rekomendasi untuk sistem itu adalah cabai, tembakau, dan tomat. Sementara, singkong, ubi, wortel, dan kacang-kacangan tidak diperbolehkan ditanam dalam program tumpang sari tersebut.

Catatan menunjukkan sampai sekarang, sudah ada 50 petani yang ikut serta dalam program tumpang sari. Dua orang petani, Tohali dan Munip, mengaku bisa mengantongi hasil  penjualan cabai saat panen hingga Rp 1 juta. "Ini program kami untuk membantu memberdayakan warga sekitar lahan," demikian Stanley F Sinjal.     


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com