Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Sukses Melawan HIV dengan Mengedit Genom

Kompas.com - 06/03/2014, 17:50 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

Tebas dan June gembira dengan hasil riset awal mereka. Mereka juga senang dengan pengamatan pada satu sukarelawan dimana jumlah virus tak meningkat selama 12 minggu walaupun tak minum ARV.

Analisis genetik mengungkap bahwa sukarelawan itu sudah punya satu kopi CCR 5 yang mutasi. "Alam telah melakukan setengah pekerjaan," kata Tebas seperti dikutip Nature, Rabu (5/3/2014).

Setelah menambahkan sel yang dimodifikasi dalam penelitian, lebih dari setengah sel T yang menjadi senjata kekebalan tubuh telah resisten dari HIV.

John Rossi, pakar biologi molekuler dari Beckman Research Institute of the City of Hope National Medical Center di California yang tak terlibat riset mengatakan, riset ini adalah terobosan.

"Ini adalah kemajuan besar pertama dalam terapi gen terkait HIV sejak yang ditunjukkan pada 'pasien Berlin' Timothy Brown yang bebas dari HIV," ungkapnya.

Brown awalnya adalah penderita HIV sekaligus leukimia. Ia kemudian menerima perawatan cangkok sumsum tulang belakang.

Beruntung, donor sel punca sumsum tulang belakangnya membawa gen CCR5 yang termutasi sehingga membuat Brown kemudian resisten dari HIV.

Riset June dan Tebas menawarkan keberhasilan seperti pada kasus Brown dengan cara yang lebih mungkin dilakukan dan lebih aman.

Perawatan dalam kasus Brown, jika diulang pada seluruh penderita HIV, sulit dilakukan dan berisiko tinggi.

Tujuan tahap riset June dan Tebas kali ini adalah menguji keamanan. Berdasarkan riset, disimpulkan bahwa edit genom aman.

Untuk meningkatkan efektifitas, June dan Tebas kini berencana melakukan riset lanjut. Salah satu caranya adalah meningkatkan persentase mutasi CCR5 dalam satu kultur sel.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com