Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Venus Berbentuk Sabit Diabadikan dari Yogyakarta

Kompas.com - 10/01/2014, 19:25 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

Dengan segala kesulitan itu, toh Mutoha berhasil untuk mengabadikan wajah Venus yang begitu tipis.

Mengapa berbentuk sabit?

Dalam bayangan manusia, planet selalu berbentuk bulat atau tampak sebagai lingkaran dari sudut pandang manusia di Bumi. Namun, bagaimana Venus yang diabadikan Mutoha bisa berbentuk sabit?

Dosen astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB), Ferry M Simatupang, mengatakan bahwa seperti halnya Bulan, Venus memang bisa mengalami berbagai macam fase, mulai sabit hingga menyerupai purnama.

"Waktu untuk Venus menyelesaikan satu siklus 1,7 bulan. Itu jarak dari Venus fase sabit hingga Venus sabit berikutnya," katanya.

Venus bercahaya karena memantulkan cahaya Matahari. Bentuk Venus relatif dilihat dari manusia di Bumi dipengaruhi oleh cahaya yang dipantulkannya. Bila seluruh bagian Venus yang menghadap Bumi memantulkan cahaya, maka fenomena serupa purnama akan terjadi.

Mutoha mengungkapkan, Venus bahkan akan tampak sebagai sabit yang lebih kecil pada Sabtu (11/1/2014) besok.

Venus akan mencapai titik terdekat dengan Matahari dengan elongasi sekitar 5 derajat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com