KOMPAS.com - Bulan November 2013 badai tropis masih ada di utara dekat perairan Indonesia, yang mestinya sudah berhenti. Sementara di Samudra Hindia—di selatan Indonesia—belum juga terbentuk siklon tropis. Dua kejadian ini bentuk anomali cuaca yang terjadi dalam tiga tahun terakhir.
Sejak akhir Oktober lalu hingga Kamis (7/11/2013) telah terbentuk tiga siklon tropis mengarah ke barat laut atau ke Laut China Selatan, yaitu Krosa, Thirty, dan Haiyan. Di Filipina, Krosa dan Thirty dinamai Vinta dan Wilma.
Krosa memicu tanah longsor di Pulau Luzon, Filipina, 31 Oktober, yang menewaskan tiga orang. Setelah Krosa, pada 3 November terbentuk Thirty di sekitar Mindanao yang dua hari kemudian melintasi Palawan dan mengarah ke selatan Vietnam. Gangguan udara ini menimbulkan hujan lebat di wilayah yang dilalui.
Adapun siklon tropis Haiyan terbentuk di Samudra Pasifik dekat Mikronesia pada 3 November. Pada 4 November, bergerak ke arah barat. Pusat badai berada 1.300 km di tenggara Mikronesia dan 2.700 km timur Filipina.
Kecepatan Haiyan di pusaran angin mencapai 121 km per jam pada 5 November lalu. Pusatnya berjarak 1.100 km timur Palau dan 780 km di Mikronesia, bergerak ke arah barat laut.
Hingga 6 November, Haiyan menerjang Pulau Woleai di Pasifik. Badai tropis itu mengalami penguatan yang signifikan hingga Kamis (7/11/2013). Badai akan terus bergerak ke arah barat-barat laut dalam 48 jam mendekati Filipina pada Jumat (8/11/2013) pagi. Oleh karena itu, Badan Meteorologi Filipina telah mengeluarkan peringatan dan upaya evakuasi penduduk di daerah yang berpotensi terdampak di Pulau Cebu dan Talkoban.
Menurut pengamat cuaca di Tropical Cyclone Warning Centre Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Zakiyah, Haiyan telah menjadi Super Typhoon (Topan Super) kategori 5. Kecepatannya di atas 215 km per jam. ”Peningkatan kecepatan Haiyan dari kategori 3 ke kategori 5 hanya berlangsung 13 jam sejak pukul enam pagi,” ujarnya.
Umumnya peningkatan intensitas badai satu peringkat memakan waktu 1-2 hari. Oleh karena itu, intensitas Haiyan merupakan kejadian di atas rata-rata.
Demikian pula dengan pembentukan badai. Pada bulan November, normalnya terbentuk dua badai. Saat ini sudah muncul tiga badai. Pada Oktober, menurut data historis, rata-rata terbentuk 3-4 badai. ”Namun, yang terjadi bulan lalu ada enam badai,” urai Zakiyah.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan