Planet Baru Menyerupai Bumi dan Sekaligus Neraka

Kompas.com - 31/10/2013, 11:46 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis


KOMPAS.com — Astronom menemukan planet ekstrasolar baru. Planet itu menyerupai Bumi, tetapi sekaligus juga menyerupai neraka.

Planet tersebut dinamai Kepler 78b, ditemukan dengan bantuan wahana antariksa Kepler yang kini telah pensiun.

Astronom menemukan planet itu dengan metode transit. Intinya, astronom mengamati adanya peredupan cahaya bintang saat ada planet yang melintas di mukanya.

Dengan cara ini, astronom juga bisa memperkirakan ukuran planet. Semakin besar peredupan, logikanya semakin besar pula ukuran planet.

Sementara itu, dengan mengobservasi goyangan bintang akibat pengaruh gravitasi planet, atau Doppler shift, ilmuwan bisa memperkirakan massa planet.

Penelitian mengungkap bahwa Kepler 78b memiliki ukuran 1,2 kali Bumi, massa 1,7 kali Bumi, dan massa jenis 5,3 g/cm^3. Massa jenis Bumi adalah 5,5 g/cm^3.

Berdasarkan hasil tersebut, astronom menyatakan bahwa Kepler 78b mirip Bumi, terdiri atas batu dan besi.

Namun demikian, Kepler 78b terletak sangat dengan bintangnya, mengorbit bintang induk dalam waktu kurang dari 12 jam.

Jarak yang sangat dekat membuat Kepler 78b "terkunci" oleh gravitasi bintangnya. Satu sisi planet selamanya mengalami siang, sementara sisi lain selamanya malam.

Suhu di wilayah yang selamanya siang mencapai 2.000-2.800 derajat celsius. Bagaikan neraka, tempat ini sulit untuk mendukung kehidupan.

"Saya pikir cukup tepat untuk mengatakan bahwa permukaan di wilayah yang selamanya siang meleleh," kata Josh Winn dari Massachusetts Institute of Technology, yang terlibat dalam riset.

Adapun wilayah yang selamanya malam belum diketahui suhunya. Astronom juga belum mengetahui apakah lelehan permukaan di wilayah panas sampai ke wilayah ini.

Diberitakan BBC, Rabu (30/10/2013), astronom menduga bahwa Kepler 78b dahulu terbentuk di wilayah yang jauh dari bintangnya, tetapi kemudian bermigrasi ke dalam.

Menurut astronom, planet ini nantinya cuma akan dilahap bintangnya. Peristiwa itu akan terjadi lebih kurang tiga miliar tahun lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terpopuler

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau