"Karena suhu dan tekanan begitu tinggi, air tidak terdapat dalam bentuk umumnya (padat, cair, gas) tetapi dalam bentuk ionik atau plasma, terbentuk di dasar atmosfer atau interior Gliese 1214 b," kata Norio Narita, peneliti National Astronomical Observatory, Jepang.
Planet 1214 b terletak pada jarak 40 tahun cahaya dari Tata Surya, di konstelasi Opiuchus. Planet itu mengorbit bintang tipe M yang lebih dingin dari Matahari dengan waktu revolusi 38 jam. Jarak planet itu dengan bintangnya 38 kali lebih dekat dari jarak Bumi-Matahari.
Suhu planet yang enam kali lebih massif dari Bumi ini mencapai 280 derajat celsius. Temperatur yang tinggi memengaruhi kimia karbon dan hidrogen, yang bisa membentuk kabut tipis.
Narita juga mengatakan, "Pada suhu dan tekanan tinggi, perilaku air juga berbeda dengan di Bumi. Di dasar atmosfer yang kaya air di Gliese 1214 b, air ada dalam bentuk supercritical fluid."
"Kami memperkirakan, air dalam bentuk plasma bisa dilihat di kedalaman planet itu. Namun, kita mungkin tak akan mendapatkannya dalam bentuk 'hot ice' atau es bertekanan tinggi di dalam Gliese 1214 b," urai Narita seperti dikutip Space, Selasa (1/10/2013).
Planet Gliese 1214 b ditemukan lewat MEarth Project yang mengamati 2000 bintang bermassa rendah untuk menemukan planet. Planet itu dikonfirmasi lewat metode transit dengan High Accuracy Radial Velocity Planet Searcher di Cile.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.