Fragmen yang diklaim sebagai bagian dari salib Yesus tersebut ditemukan di sebuah peti batu yang terletak di Gereja Balatlar, Provinsi Sinop, Turki.
Dilaporkan Today's Zaman, Rabu, peneliti juga menemukan batu yang dipahat dengan gambar salib dalam ekskavasi itu.
"Kami telah menemukan benda suci dalam peti. Ini adalah bagian salib," kata pimpinan studi, Profesor Gulgun Koroglu, dari Mimar Sinan University of Fine Arts, Turki.
"Peti batu ini sangat penting bagi kita. Peti ini punya sejarah dan artefak paling penting yang kita temukan selama ini," kata Koroglu seperti dikutip situs Hurryet Daily News, Rabu (31/7/2013).
Koroglu mengatakan, dirinya telah melakukan penelitian di gereja yang telah dibangun sejak tahun 660 itu sejak 2009. Ia juga menemukan bekas pemandian Roma dan lebih dari 1.000 tulang belulang.
Diberitakan NBC, Rabu, di masa lalu, Helena, Ibu Kaisar Konstantin, menemukan kayu salib itu lalu menyebarkan potongan ke pemimpin agama di Yerusalem, Roma, dan Konstantinopel (kini Turki).
Pada abad ke-4, Santo Cycril dari Yerusalem mengatakan bahwa potongan kayu salib telah menyebar ke seluruh dunia.
Sementara Santo Cycril dari Nyssa mengatakan bahwa kayu itu menyimpan khasiat bagi semua orang walaupun berasal dari pohon yang tak berharga.
Pada abad ke-16, seorang teolog Protestan, John Calvin, dengan bercanda mengatakan bahwa jika potongan kayu itu dikumpulkan, ukurannya akan sangat besar untuk diangkut dengan kapal.
Meski demikian, arkeolog Perancis dari abad 19, Charles Rohault de Fleury, mengatakan bahwa jika dikumpulkan, kayu itu cuma setara dengan sepertiga pohon setinggi 3-4 meter.
Peninggalan terkait Yesus bukan kali ini saja ditemukan. Sebelumnya, ada arkeolog yang mengklaim telah menemukan makam Yesus hingga injil yang mengindikasikan bahwa Yesus beristri.
Sampai sekarang, dua temuan tersebut belum bisa dikonfirmasi kebenarannya. Demikian juga dengan temuan fragmen salib di Turki ini. Fragmen salib yang ditemukan ini masih akan dipelajari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.