Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Peradaban Kota yang Tenggelam 1.200 Tahun Terungkap

Kompas.com - 29/04/2013, 09:16 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com — Jejak peradaban kota yang telah tenggelam selama 1.200 tahun diungkap. Sejumlah peninggalan arkeologis mulai dari kapal, patung, hingga koin ditemukan.

Kota yang tenggelam tersebut bernama Heracleion. Kota itu merupakan salah satu pusat perdagangan di wilayah tengah Mediterania sebelum akhirnya tenggelam. Kota berada di wilayah Bay of Aboukir, Mesir.

Heracleion ditemukan pada tahun 2001. Penggalian yang dilakukan selama bertahun-tahun mengungkap kehidupan kota tersebut.

Bulan lalu, para arkeolog bertemu di Universitas Oxford untuk membicarakan berbagai macam penemuan terkait Heracleion. Bagi para ilmuwan, menemukan jejak peradaban Heracleion seperti menemukan peradaban Atlantis yang kini masih teori.

Sejumlah jejak peradaban yang telah ditemukan di antaranya 64 kapal tua yang terpendam di dalam lumpur. Selain itu, ditemukan pula koin emas dan pemberat perunggu, bukti adanya perdagangan.

Patung raksasa setinggi 4 meter juga ditemukan dan berhasil diangkat. Sementara ilmuwan juga berhasil menemukan patung-patung lain yang lebih kecil. Ada pula sejumlah prasasti dari masa Mesir dan Yunani Kuno.

 

Secrets of the sea: Three divers inspect the ancient colossal statue of Hapi, the god of the Nile, at the site of the sunken city of Heraclion

Patung dewa Hopi, dewa Sungai Nil

Ancient: A sphinx from Heracleion has been brought up from its resting place in the Bay of Aboukir

Spinx dari kota Heracleion

 

Arkeolog juga menemukan sarkofagus. Diduga, sarkofagus menyimpan sejumlah hewan yang telah dimumifikasi.

"Situs ini terawetkan dengan sangat baik. Kami sekarang mulai melihat beberapa hal lain yang menarik di dalamnya untuk mencoba memahami kehidupan di kota tersebut," kata Damian Robinson, Direktur Oxford Center for Maritime Archaeology.

"Kami mendapatkan lebih banyak gambaran perdagangan di sana dan kondisi perekonomian maritim di akhir masa Mesir Kuno," ungkap Robinson seperti dikutip The Telegraph, Minggu (28/4/2013).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com