Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepemimpinan Harus Berpihak Pada yang Lemah

Kompas.com - 25/03/2013, 03:18 WIB

Gerobak roda tiga, ukuran 1,2x2 meter dengan tinggi sekitar setengah meter, itu sebagai satu alat harian petani Merapi membawa, antara lain, panenan sayuran dari sawah, rumput untuk pakan ternak, kayu bakar untuk rumah tangga, dan pupuk tanaman pertanian mereka.

"Melalui prosesi Minggu Palma dengan gerobak ’Kuwasaning Rojokoyo’ ini kami ingin mengungkapkan harapan bahwa kepemimpinan seharusnya berpihak kepada kaum lemah. Saat ini, kehadiran pemimpin yang berpihak kepada petani, menjadi hal yang mahal. Yesus menjadi teladan kepemimpinan umat karena Dia adalah Raja yang mengasihi dan rela berkorban," kata Susanto.

Nyanyian rohani Katolik berbahasa Jawa berjudul "Yerusalem" diambil dari buku Kidung Adi secara berulang-ulang dilantungkan umat sepanjang mereka menjalani perarakan Minggu Palma menuju gedung GSPi.

"Galo Gusti dipahargya ana ing kutha Dalem. Umat ngebaki dalan tangane nyekel palem. Surak rame lan gambira. Hosana Sang Nata. Yerusalem, Yerusalem, galo risang Nata. Hosana linuhurna Gusti nataning nata," demikian sebagian syair tembang itu yang dibawakan oleh umat dengan dirigen seorang perempuan setempat, Srini.

Syair lagu itu kira-kira artinya, "Lihatlah Yesus disambut di Kota Suci. Umat memadati jalan dengan membawa daun palma. Mereka bersorak gembira, memuliakan Sang Raja. Yerusalem, lihatkan Sang Raja, luhurkan Yesus, Raja di antara para raja."

Romo Martoyoto mengatakan, melalui perayaan Minggu Palma, umat Katolik setempat yang sebagian besar sebagai petani di kawasan Gunung Merapi itu mewujudkan hati yang bersih untuk menerima kedatangan Yesus sebagai pemimpin jalan kehidupan mereka.

"Pada Minggu Palma ini kita menerima dengan hati yang bersih, kita minta Allah duduk dalam hati kita, menjadi Raja Damai yang memimpin kita menjalani kehidupan di dunia hingga alam keabadian," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com