Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mangrove Kian Terdesak

Kompas.com - 19/02/2013, 04:08 WIB

Sekitar 24 hektar kawasan hutan mangrove di Nagari Mandeh, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, dalam kondisi rusak. Prakiraan luasan itu disampaikan pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta, Padang, Eni Kamal, Senin.

Ia mengatakan, kerusakan itu menyusul sedimentasi akibat pembangunan badan jalan baru di sepanjang lokasi tersebut. Adapun luas total hamparan hutan mangrove di lokasi itu sekitar 96 hektar.

Menurut Eni, rusaknya hutan mangrove di kawasan itu mengancam budidaya ikan kerapu dalam keramba jaring apung yang tengah dikembangkan di wilayah tersebut. ”Karena tidak ada filter alami untuk menyaring sedimen ke keramba dan tidak adanya lagi tambahan makanan alami bagi ikan,” katanya.

Dalam buku Ekologi Hutan Bakau yang disusun Eni Kamal (2008), hutan bakau yang jadi salah satu penyusun kawasan mangrove berperan penting untuk pengembangan industri perikanan di pesisir pantai dan muara. Serasah bakau yang diproduksi menjadi penyedia penting nutrisi bagi biota laut.

Eni menambahkan, selain budidaya ikan kerapu, dilakukan pula budidaya rumput laut di kawasan itu. ”Saat ini pada rumput laut sudah ada kematian,” katanya.

Semestinya, kata Eni, pembangunan jalan dilakukan dengan menggunakan teknologi tertentu untuk meminimalkan dampak kawasan perairan. Itu di antaranya bisa dilakukan dengan penggunaan sediment trap untuk mencegah guguran sedimen.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar Yosmeri saat dihubungi mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan mengenai pengaruh sedimentasi itu terhadap budidaya ikan kerapu. Namun, ujar Yosmeri, jika terjadi sedimentasi, dampak tersebut sudah akan terjadi pada kondisi terumbu karang. (APO/INK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com