”Panglima Laot dahulu berperan dalam menjaga lingkungan laut di Aceh. Mereka tak hanya menentukan hari baik untuk melaut, tetapi juga melarang penebangan pohon atau mangrove dan merusak terumbu karang pada nelayan di kampungnya. Mereka dipatuhi sebagai institusi adat. Namun, sejak zaman Orde Baru, peran mereka hilang,” ujar Marzuki.
Jaringan Kuala berusaha terus menggali peran lama Panglima Laot. Mereka mendampingi Panglima Laot di sejumlah kampung nelayan untuk berperan aktif mengajak masyarakat menjaga lingkungan.
”Dari segi karisma memang Panglima Laot kini sudah turun di masyarakat. Ini yang terus kami dampingi dan kuatkan agar peran Panglima Laot kembali dipandang,” kata dia.
Pawang Hatta, Panglima Laot Kecamatan Lhong, Aceh Besar, menambahkan, kesadaran nelayan di wilayahnya untuk menjaga terumbu karang saat ini sudah semakin baik.