Mencari "Ujung" Pi

Kompas.com - 14/03/2012, 16:33 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Pi alias 3,14 sudah tak asing. Hampir setiap orang pernah memakainya, setidaknya semasa sekolah untuk menghitung luas lingkaran atau volume bola.

Meski demikian, tak banyak yang tahu tentang Pi, proses penemuannya hingga misteri yang sampai sekarang belum terpecahkan. Banyak yang cuma menggunakan atau menghafalkannya, tanpa memaknai.

Rabu (14/3/2012) adalah waktu yang tepat untuk mengenal Pi. 14 Maret selalu diperingati sebagai Pi Day. Tanggal ini dipilih sebab dalam format penulisan bulan/tanggal (3/14) tepat merepresentasikan Pi.

Pi telah dikenal selama 4000 tahun. Pi merepresentasikan hubungan antara keliling dan diameter lingkaran. Meski demikian, belum diketahui siapa yang sebenarnya menemukan Pi.

Angka Pi yang dikenal saat ini, 3,14, adalah pembulatan. Sebenarnya, angka Pi adalah 3,141592653.... Ujung Pi, alias angka desimal dari Pi belum ditemukan.

Perlombaan menemukan Pi yang seakurat mungkin alias sebanyak-banyaknya angka di belakang koma dalam Pi adalah salah satu yang menarik untuk diamati.

Masyarakat Babilonia yang melakukan penghitungan menyebutkan bahwa angka Pi adalah sedikit lebih besar dari 3. Besarnya kira-kira 3 1/8 atau 3,125.

Sementara, matematikawan Mesir melakukan penghitungan lagi dan menemukan bahwa Pi adalah 3,16049. Kedua angka tersebut tentu saja belum akurat.

Matematikawan Yunani, Archimedes of Syracrus (287-212 SM), mulai mendekati keakuratan. Dengan menggunakan poligon, ia menyatakan bahwa Pi adalah 3,1485.

Di belahan timur, matematikawan Cina Zhu Chongzhi (429-500 M), semakin mendekati keakuratan. Ia menyatakan dalam pecahan bahwa Pi adalah 355/113 atau 3,1415929.

Kemajuan pencarian Pi mulai terjadi abad 15 dan 17. Matematikawan India (Madhava) dan Jerman (Gottfried Leibniz) menemukan seri Madhava-Leibniz. Pi dinyatakan hingga 11 angka di belakang koma.

Tahun 1707, mulailah diperkenalkan lambang Pi dalam aksara Yunani. William Jones, matematikawan dari Welsh, adalah yang mengenalkannya. Meski demikian, lambang itu baru dipopulerkan oleh Leonhard Euler pada 1737.

Hingga sebelum era komputer, perhitungan Pi yang paling akurat adalah yang dilakukan D.F Ferguson. ia berhasil menghitung nilai Pi hingga 620 angka di belakang koma.

Pada era selanjutnya, kemajuan besar diperoleh. Tahun 1947, perhitungan dengan kalkulator membuahkan hasil nilai Pi hingga 710 angka di belakang koma.

Sementara itu, Takahashi Kanada pada tahun 1999 berhasil menghitung hingga 206.158.430.000 angka di belakang koma dengan Hitachi SR800. Tim Universitas Tokyo berhasil menghitung hingga 1.241.100.000.000 angka di belakang koma.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Terpopuler

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau