Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjaga Mangrove di Belawan

Kompas.com - 29/12/2011, 03:39 WIB

Pegawai negeri sipil (PNS) di Rumah Sakit Kusta Belawan Sicanang ini pun optimistis, hutan mangrove yang pernah menjadi andalan warga pada 1970-an itu bisa pulih. Dia bertekad konsisten menjaga hutan mangrove.

Memang masih ada sebagian orang yang menilai hutan mangrove tidak perlu dijaga. Dadang mencatat, dalam sehari, sekitar 20 meter kubik kayu dari hutan mangrove dijarah warga. Kayu-kayu ini untuk bahan bakar, arang, dan gubuk.

Dia tengah berupaya meminta bantuan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) I Belawan untuk membantu menjaga hutan mangrove. Kebetulan markas Lantamal I Belawan sekitar 3 kilometer dari Desa Belawan Sicanang. Alasannya, para perambah hutan mangrove tidak akan berhenti merusak hutan jika hanya Dadang yang melarang.

Tahun 2009, Dadang dan warga yang sadar lingkungan menyusun Peraturan Kelurahan Belawan Sicanang tentang Daerah Perlindungan Mangrove. Dalam konsensus tersebut, perambah hutan mangrove dikenai sanksi menanam bibit mangrove sebanyak 10 kali lipat dari yang ditebang. Akan tetapi, peraturan ini tak pernah diberlakukan karena Camat Medan Belawan tidak bersedia menandatangani.

Dadang berencana mengusulkan lagi peraturan itu kepada camat baru. Peraturan kelurahan itu dinilainya bisa efektif menangkal perusakan hutan mangrove.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com