Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumber Pengetahuan Penting Ada di Krakatau

Kompas.com - 13/12/2011, 21:21 WIB

Pada saat gelombang Selat Sunda tidak tinggi dan cuaca cerah, wisatawan dapat diajak melihat panorama Anak Krakatau lengkap dengan lelehan lava pijar maupun letupan seperti kembang api di malam hari ketika gunung api tersebut sedang beraktivitas vulkanik. "Anak Krakatau sudah masuk ke dalam paket wisata yang ditawarkan bagi turis yang hendak berkunjung ke Indonesia, baik mereka yang datang berwisata melalui Lampung maupun Banten," katanya.

Sekalipun Anak Krakatau terus memberikan peringatan dengan letusan-letusan kecil nyaris sepanjang tahun, nyaris tak ada kekhawatiran bahwa bencana akan mungkin kembali terulang. Cara pikir masyarakat di pesisir Banten dan Lampung itu mengingatkan pada keadaan sebelum letusan Krakatau 1883.

"Memang, setiap orang pernah mendengar cerita tentang letusan di zaman kuno, dan ada orang yang mengamati peta dan beranggapan mereka pernah mendengar cerita ketika Jawa dan Sumatera merupakan satu pulau yang kemudian terbelah menjadi dua akibat peristiwa vulkanik mahadahsyat di zaman dahulu," tulis Winchester. "Sebagian orang waktu itu beranggapan Krakatau sudah lama padam dan tidak lagi berbahaya."

Sejarah seperti berulang. Anak Krakatau bagi kebanyakan orang hanyalah tontonan, dan batu pijar yang kerap dilontarkannya seolah kembang api tahun baru yang sama sekali tidak berbahaya. "Asalkan tak terlalu dekat," kata Achmad. Sungguh, sejarah kehancuran itu sudah terkubur dalam-dalam di benak masyarakat.(Tim Penulis: Ahmad Arif, Indira Permanasari, Yulvianus Harjono, C Anto Saptowalyono. Litbang: Rustiono)

Ikuti perkembangan Ekspedisi Cincin Api di: www.cincinapi.com atau melalui Facebook: ekspedisikompas atau Twitter @ekspedisikompas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com