Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Bawah Bayangan Krakatau

Kompas.com - 21/11/2011, 17:04 WIB

Kedahsyatan Krakatau pada masa lalu sama sekali tak mencekam warga Sebesi. Semua penduduk Sebesi merupakan pendatang yang tidak memiliki sambungan ingatan dengan masa lalu pulau ini. "Penduduk di sini semuanya pendatang. Kebanyakan dari Serang, Banten. Sisanya dari Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Banjarmasin," ujar Muchtar, tokoh masyarakat sekaligus mantan Kepala Desa Tejang.

Setelah letusan Krakatau, Pulau Sebesi tanpa penghuni. Baru sekitar tahun 1938 warga berdatangan ke sana. Semula seluruh pulau ini dikuasai Belanda, lalu diserahkan kepada seorang penguasa bernama Mohamad Saleh Ali.

Penghuni awal pulau ini kebanyakan orang asal Lampung yang membuka perkebunan lada dan kemudian kelapa. Sejak tahun 1970-an, orang Jawa datang ke sana. "Perkebunan yang telah dibuka lalu diburuhkan ke orang Jawa," kata Muchtar.

Kini, mayoritas penduduk menjadi petani yang hidup dari hasil kakao, pisang, dan kopra. "Punya 1 hektar saja kebun kakao, penghasilannya setara pegawai negeri golongan awal. Sebulan rata-rata Rp 2 juta-Rp 3 juta," ungkap Syahroni (45), Kepala Desa Tejang.

Namun, di pulau ini warga hanya ”menumpang” lantaran tidak memiliki sertifikat atau bukti otentik atas kepemilikan tanah. Sampai saat ini, sengketa tanah di Sebesi antara pemerintah dan keturunan Mohamad Saleh Ali masih belum usai dan warga tetap diwajibkan membayar semacam "pajak" kepada ahli waris pulau tersebut.

Persoalan status tanah itu tak membuat pendatang di Sebesi meninggalkan pulau tersebut. Kesuburan tanah dan ketersediaan air membuat warga betah. Penduduk pulau bertambah hingga kini 2.700 jiwa. Rumah sebagian besar warga terbuat dari batu bata bersemen. Jaringan listrik dan telepon seluler tersedia.

Keempat dusun di pulau ini pun terhubung jalan beton sepanjang 2,8 kilometer.

Tanpa persiapan

Hidup berkecukupan di Sebesi membuat masyarakat terlena dari ancaman bencana Krakatau yang bisa datang kapan saja. Pemerintah juga seakan tutup mata.

Masyarakat yang tinggal di pulau terdekat dengan Krakatau belum disiapkan mengantisipasi bencana. "Jalur dan lahan evakuasi juga belum ada hingga kini," ujar Ahyar Abu, tokoh masyarakat di Pulau Sebesi. "Masyarakat tidak tahu ke mana harus lari jika Krakatau meletus."

Halaman:
Baca tentang


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Terkini Lainnya

    Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
    Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
    Fenomena
    Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
    Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
    Fenomena
    Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
    Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
    Kita
    Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
    Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
    Oh Begitu
    Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
    Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
    Oh Begitu
    Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
    Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
    Oh Begitu
    Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
    Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
    Oh Begitu
    Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
    Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
    Kita
    NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
    NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
    Fenomena
    Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
    Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
    Oh Begitu
    Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
    Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
    Oh Begitu
    Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
    Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
    Oh Begitu
    Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
    Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
    Oh Begitu
    Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
    Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
    Fenomena
    Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
    Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
    Kita
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Komentar di Artikel Lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau