Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Way Kambas, Cinta, dan Elegi Gajah Sumatera

Kompas.com - 05/11/2011, 01:46 WIB

Siang itu, rombongan gajah berhasil melintasi Sungai Way Suci selebar 60 meter. Para induk berbaris paling depan, diikuti gajah-gajah jantan. Sementara lima bayi gajah berdiri di atas punggung para induk. Inilah puncak perjuangan gajah bersama manusia. ”Kami selamat sampai di Way Kambas,” tutur Sehono.

Data dari Kementerian Kehutanan menunjukkan, Way Kambas seluas 125.600 hektar merupakan habitat terbaik bagi satwa raksasa ini di tengah maraknya pembukaan lahan bagi transmigran.

Nama Way Kambas sendiri lekat dengan gajah. Way berarti sungai dan Kambas adalah sejenis rumput yang paling disukai gajah. Daerah ini merupakan rumah nyaman bagi mereka dan sejumlah satwa liar dilindungi lainnya, seperti badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), tapir (Tapirus indicus), dan mentok rimba (Cairina scutulata).

Kondisi hutan tropis dataran rendah berketinggian 50-110 meter di atas permukaan laut ini menghasilkan banyak sabana ilalang dan rawa sebagai tempat gajah makan, minum, dan beristirahat.

Tiga sungai besar mengelilingi Way Kambas, yaitu Way Penet sepanjang 30 kilometer di selatan, Way Gadungan 65 kilometer di utara, dan Way Sukadana 18 kilometer di bagian barat. Di timur taman nasional ini terbentang pesisir sepanjang 65 kilometer. Dengan demikian, sumber air bagi gajah seperti tak akan pernah habis.

”Taman Nasional Way Kambas ibarat rumah bagi gajah dan satwa lain. Selama sumber makanan mencukupi serta mereka merasakan kenyamanan dan keamanan di dalamnya, gajah tak akan merusak tanaman warga,” tutur M Gio, aktivis Wildlife Conservation Society Indonesia Program.

Dengan menjaga taman nasional ini, kita menjaga kelestarian gajah dan berbagai jenis satwa dilindungi lainnya. Selayaknya manusia dan gajah tetap hidup berdampingan.

(Irene Sarwindaningrum)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com