Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Disandarkan pada HT dan HP

Kompas.com - 13/10/2011, 11:32 WIB
Ahmad Arif,
Amir Sodikin

Tim Redaksi

Naik mengisahkan, saat itu terjadi kekacauan dalam evakuasi. Keluarga terpencar, anak-anak kecil terpisah dari ibunya. Tempat pengungsian tak mampu menampung luapan pengungsi.

Pengalaman itu mestinya menjadi momentum mengenalkan mitigasi bencana dalam perbendaharaan budaya masyarakat di lereng tersebut.

Namun, tampaknya itu tidak terjadi. Setelah Sinabung kembali tenang, kenangan buruk seakan terlupakan. Secepat hilangnya abu putih yang pernah total menyelimuti desa tersebut, secepat itu pula warga memadati desa-desa mereka, yang sebetulnya berada di dalam kawasan rawan bencana. Selain HT dan nomor telepon seluler (HP) Surono, nyaris tak ada hal baru yang dilakukan untuk membuat warga lebih waspada menghadapi letusan Sinabung.

”Tak banyak pengetahuan tentang antisipasi bencana yang diberikan kepada warga,” kata Naik. Informasi tentang evakuasi, menurut dia, baru diberikan ke tiga desa. Itu pun sebatas ditunjukkan harus lari ke mana jika Sinabung meletus lagi. Tidak ada pemasangan papan-papan petunjuk jalur evakuasi, apalagi perbaikan jalurnya. Padahal, terdapat jalan-jalan buntu yang berujung di sungai atau jurang di desa tersebut.

Menanamkan suatu budaya dan kesadaran baru, termasuk tentang mitigasi bencana, memang tidak mudah, tetapi harus dimulai sebelum Sinabung terbatuk-batuk lagi....

(Amir Sodikin/Ahmad Arif)

  Lihat Ekspedisi Cincin Api Kompas - Toba di peta yang lebih besar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com