Temuan terbaru tim Parham ini bisa jadi kembali memancing perdebatan panjang dan sengit tentang evolusi manusia antara ”kelompok model di luar Afrika” dan ”kelompok model multiregional”. Dari analisis secara anatomi, kelompok pertama meyakini manusia modern dari Afrika-lah yang berhasil menguasai dunia dan menggantikan populasi manusia purba sekitar 10.000 tahun lalu. Adapun kelompok model multiregional meyakini manusia modern muncul sebagai hasil dari persilangan antarspesies manusia, termasuk yang pindah dari Afrika sekitar satu juta tahun lalu.
Dengan tidak memihak ke salah satu kelompok, tim Parham justru memberikan gambaran yang berbeda. Meski manusia modern, Neanderthal, dan Denisova memiliki nenek moyang yang sama di Afrika, mereka pada akhirnya memisahkan diri. Keluarga besar Neanderthal migrasi ke Asia Barat dan Eropa, sedangkan keluarga besar Denisova ke Asia Timur. Adapun nenek moyang manusia modern tinggal di Afrika hingga 65.000 tahun lalu. Ketika mereka berpindah ke Eropa dan Asia, di tengah perjalanan mereka bertemu kelompok manusia lain.
Jika sistem ketahanan tubuh manusia modern diperkuat oleh gen manusia purba, Parham menduga jangan-jangan sistem reproduktif dan sistem saraf juga begitu. Meski manusia purba telah punah, masih ada gen yang diwarisi ke kita. Untuk sementara baru terbukti gen mereka memperkuat sistem ketahanan tubuh kita.
Neanderthal
”Manusia modern datang dalam jumlah yang sangat besar. Akibatnya, Neanderthal tersingkir ke daerah lain yang lebih sulit untuk mencari makan dan tempat tinggal,” ungkap Paul Mellars dari Cambridge University.
Sisa-sisa jejak Neanderthal yang sempat bertahan selama 300.000 tahun ditemukan di dalam goa-goa di Spanyol dan Gibraltar. Karena tinggal di dalam goa, Mellars menduga mereka mati kedinginan. Namun, dugaan ini masih menjadi perdebatan selama bertahun-tahun.
”Neanderthal punah kemungkinan dipercepat dengan kondisi iklim yang tiba-tiba menurun di seluruh kawasan sekitar 40.000 tahun lalu,” ujarnya.