Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Budidaya Raflesia Belum Ditemukan

Kompas.com - 19/04/2011, 10:56 WIB

"Liana itu pohon merambat yang sering ditebas batangnya, kemudian diambil airnya untuk diminum di tengah hutan," kata Sofi.

Menurut Sofi, jaminan kelangsungan hidup berbagai pohon genus Tetrastigma menjadi prasyarat utama kelangsungan hidup berbagai spesies bunga raflesia. Saat ini LIPI terus menggalakkan konservasi berbagai jenis tumbuhan inang raflesia di Kebun Raya Bogor.

Bunga bangkai

Bunga raflesia sering dipahami sebagai bunga bangkai. Persiapan bunga Rafflesia arnoldii untuk tumbuh mekar membutuhkan sedikitnya masa sembilan bulan, kemudian diikuti masa bunga mekar selama 5 hari sampai 7 hari dan menebarkan bau busuk sehingga disebut bunga bangkai. Setelah masa itu, bunga raflesia layu dan mati.

Selain raflesia, LIPI mengoleksi spesies bunga bangkai lain, yaitu Amorphophallus titanum yang ditanam di Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat. Spesies ini berbeda dengan raflesia.

"Kami sudah bisa membudidayakan Amorphophallus," kata Yuzammi, ahli bunga bangkai dari LIPI.

Seperti dikhawatirkan para ilmuwan lain, habitat alami bunga bangkai Amorphophallus di Sumatera, menurut Yuzammi, juga terancam. (NAW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com