Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sst... Indonesia Punya Tiga Reaktor Nuklir

Kompas.com - 27/03/2011, 13:09 WIB

"Lalu, apa yang kita tunggu? Masalah mendasar di Indonesia adalah protes dari kalangan lembaga swadaya masyarakat tetapi protes itu sebenarnya tidak didasarkan data yang akurat," katanya.

Menurut dia, protes itu lebih didorong persaingan antarnegara karena ada negara-negara tertentu yang tidak menghendaki negara lain menguasai teknologi nuklir, lalu mereka memanfaatkan para pegiat LSM.

Oleh karena itu, sekarang tinggal bergantung kepada keputusan pemerintah karena bila lokasi PLTN di Jawa diprotes terus maka lokasi di luar Jawa dapat menjadi alternatif.

"Saya dengar, masyarakat Riau berminat untuk ditempati lokasi PLTN, kemudian di Kalimantan juga begitu, tapi saya tidak ingat daerahnya. Saya kira luar Jawa lebih membutuhkan listrik," katanya.

Untuk dana, hal itu juga bukan persoalan mendasar karena Indonesia sudah lama mendapat tawaran dari Kanada dan Perancis.

"Investasi awal memang mahal, tapi bisa bekerja sama dengan Kanada dan Perancis, lalu bila sudah operasional akan murah," katanya.

Pandangan itu dibenarkan peneliti bencana dari ITS Surabaya, Dr Amien Widodo.

Ia berpendapat, PLTN di Indonesia memang sangat dibutuhkan karena energi fosil di Indonesia mulai menyusut apalagi Indonesia sudah mempunyai ahli-ahli tentang nuklir.

"Tetapi, ada banyak pertimbangan nonteknis yang harus dikaji secara serius," kata geolog yang pernah meneliti luapan lumpur Lapindo itu di Surabaya.

Pertimbangan nonteknis, antara lain, belum adanya kemampuan Indonesia membuat peralatan terkait dengan PLTN.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau