Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Menit di Kamar Mumi Firaun

Kompas.com - 22/02/2011, 19:58 WIB

Tiket masuk untuk warga asing 60 pound Mesir atau sekitar Rp 120.000  per orang. Saya merogoh kocek hendak beli tiket, tapi seorang petugas menghampiri dan membisiki, "Hari ini untuk wartawan gratis."

Saya pun masuk museum dengan penuh penasaran ingin cepat-cepat melihat mumi Firaun karena Museum untuk mengetahui nasib mumi yang difavoritakan pelancong manca negara.

Selain bayar masuk museum, bagi pengunjung warga asing yang masuk ke kamar mumi Firaun harus merogoh kocek lagi, 150 pound atau sekitar Rp 300.000.

Kamar mumi

Firaun dalam bahasa Mesir kuno adalah raja atau penguasa. Sudah menjadi budaya, setiap raja atau keluarganya yang telah mati, jasadnya dibalsem dan diawetkan menjadi mumi.

Di museum itu terdapat dua kamar mumi, satu kamar berisi 11 mumi dan satunya lagi  12 mumi, yang menjadi tempat paling favorit dikunjungi turis manca negara termasuk dari Indonesia.

Setiap mumi ditempatkan di dalam kotak kaca bening persegi panjang, dilengkapi dengan alat elektronik untuk mengamati dan menjaga tingkat kelembaban suhu di sekitarnya dari menit ke menit.

Menurut catatan Museum Nasional, mumi-mumi itu pertama kali ditemukan tahun 1881 di gudang makanan dan perlengkapan di Deir Al-Bahari, daerah Luxor, Tepi Barat Sungai Nil, dan tahun 1898 di gudang makanan dan perlengkapan Makam Raja Amenhotep II di daerah yang disebut Wadi Al Muluk, Lembah Raja-Raja.

Mumi Ramses II, Firaun terkenal yang meninggal dunia dalam usia 60, diyakini tewas akibat diracun dan jasadnya diabadikan atau diawetkan, tangannya berlipat silang ke dada, berambut lurus putih kekuningan.

Ada pula mumi Ramses IV tercatat hanya berkuasa enam tahun dan meninggal dalam usia 50, kedua matanya diganti dengan bawang, tengkoraknya diisi damar dan perutnya dimasukkan lumut.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com