Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelestari Belimbing Demak

Kompas.com - 11/01/2011, 09:31 WIB

”Kode-kode itu diperlukan karena belimbing harus diberongsong dengan daun jati satu per satu, tidak bergerombol sekaligus, sehingga kita tidak perlu membuka tutup berongsong. Berongsong baru diganti kalau daun jati membusuk terkena air hujan,” ujar Ramisyah.

Meskipun segala upaya pelestarian belimbing demak yang mereka ketahui telah dilakukan, Karmono dan Ramisyah tetap khawatir. Alasannya generasi berikutnya relatif tak ada yang berminat menjadi penerus budidaya belimbing. Padahal, bagi Karmono dan Ramisyah, belimbing demak tak sekadar buah, tetapi juga menyiratkan kearifan lokal dan filosofi hidup.

 ***

KARMONO

• Lahir : Demak, Jawa Tengah, 9 Juli 1947

• Pendidikan : - SD Bintoro Demak, 1960 - Sekolah Teknik Negeri Demak, 1964 - Sekolah Pendidikan Guru Demak, 1967

• Pekerjaan : Guru sekolah dasar, kepala sekolah, penilik sekolah, pensiun

• Prestasi : - Juara I Petani Belimbing, 1993-1994 - Pelestari benih belimbing demak

  RAMISYAH

 • Lahir : Demak, 7 Agustus 1947

• Pendidikan : - SD Bintoro Demak, 1960 - SMP di Demak, 1964 - Sekolah Pendidikan Guru Demak, 1967

• Pekerjaan : Guru sekolah dasar, pensiun

• Prestasi : - Juara IV Buah Belimbing, 2010 - Pelestari benih dan teknik memberongsong belimbing demak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com