Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengurangi Emisi Bisa Bertindak Sendiri

Kompas.com - 02/12/2010, 10:46 WIB

Sementara Brasil terus berupaya memerangi deforestasi dan menerapkan targetnya pada tahun 2020. Demikian pula Afrika Selatan, bakal tuan rumah Pertemuan Para Pihak Ke-17 (COP-17) Kerangka Kerja PBB atas Konvensi Perubahan Iklim (UNFCCC), sudah merancang program penurunan emisinya. Belum lagi Indonesia yang tahun lalu berjanji mengurangi emisi GRK hingga 26 persen pada 2020—walau rincian programnya belum dipublikasikan.

Mengajak bergerak

Sejalan dengan aksi sukarela tersebut, Presiden Meksiko Felipe Calderon pada hari pertama COP-16 UNFCCC menyatakan sikap tegasnya. Dunia harus berjalan terus ”dengan atau tanpa China dan Amerika Serikat”—keduanya adalah emiter GRK nomor satu (18,72 persen) dan nomor dua (18,33 persen).

Sejak diratifikasinya Protokol Kyoto pada 1997 oleh 147 negara—minus China dan AS—pertentangan kepentingan kedua negara terus menjadi penghambat kesepakatan global.

AS menolak kewajiban mengurangi emisi dengan alasan akan memperlambat pertumbuhan ekonominya, sementara di sisi lain akan mendorong pertumbuhan ekonomi China dan India. Sementara China dan India beralasan masih miskin sehingga perlu meningkatkan pembangunan untuk pertumbuhan ekonominya.

Selama ini muncul persepsi bahwa ancaman pemanasan global akan bisa diselesaikan jika AS ”memimpin” dunia untuk bergerak. Pertarungan melawan pemanasan global disetarakan dengan Perang Dunia II saat AS memimpin negara-negara Sekutu.

Calderon menepis persepsi tersebut.

”Jika tidak bisa mendapatkan komitmen mereka, apa perlu menunggu 10 tahun atau lima tahun atau 20 tahun lagi untuk mengawali langkah? Kita harus memulainya dengan atau tanpa mereka dan mari kita mulai dengan memberikan contoh dari diri sendiri ke mana kita menuju,” ujar Calderon. Meksiko berencana meninggalkan puluhan juta bohlam lampu dan menggantinya dengan lampu hemat energi.

(AFP/NRDC Switchboard/ISW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau