Pemeriksaan penunjang medik tidak dianjurkan WHO untuk dikerjakan pada semua kasus yang diduga pneumonia. Dalam hal ini dapat dilakukan foto
Sebagian besar pasien anak dengan pneumonia dapat ditempuh pengobatan rawat jalan dan untuk sementara tetap tinggal di rumah atau barak pengungsian. Meskipun demikian, mungkin ada beberapa kasus yang memerlukan rawat inap di puskesmas rawat inap terdekat atau bahkan harus dirujuk ke RS.
Apabila memungkinkan, kadar oksigen dalam darah (saturasi) pasien diperiksa, dan apabila < 92 persen pada saat bernapas dengan udara kamar, harus diberikan terapi oksigen. Infus, obat turun demam antipiretik dan nebuliser dengan beta 2 agonis dan atau NaCl dapat diberikan. Fisioterapi dada tidak dianjurkan karena tidak bermanfaat. Pemberian makanan per oral sebaiknya ditunda pada saat terjadi gawat pernapasan dan dialihkan menggunakan sonde lambung (NGT). Pengobatan utama untuk pneumonia adalah pemberian antibiotika.
Dengan menggunakan kriteria sederhana di atas, kita semua diharapkan mampu mengenali pneumonia. Penatalaksanaan pneunomia secara tepat, terutama pada anak-anak yang terkena dampak abu vulkanik Gunung Merapi, akan dapat menurunkan mortalitas, sebagai bagian dari langkah besar menuju kesehatan paru dunia.
FX WIKAN INDRARTO Dokter Spesialis Anak di Rumah Sakit BethesdaYogyakarta