Perjalanan menuju tepi alam semesta itu semakin mendekati ujung dengan ditemukannya Galaksi UDFy-38135539. Galaksi ini diperkirakan memiliki jarak 13 miliar tahun cahaya atau sebanding dengan 1,23 x 10 kilometer dari Bumi. Ia diperkirakan terbentuk hanya 600 juta tahun setelah Dentuman Besar (
Bermula dari penelitian terhadap citra medan luas Hubble Ultra-Deep Field yang diambil teleskop luar angkasa Hubble pada 2009, sejumlah astronom menemukan adanya satu titik cahaya yang sangat lemah. Dengan menggunakan
Pemimpin tim peneliti, Matt Lehnert dari Observatorium Paris, Universitas Paris Diderot, Perancis, kepada BBC News, Rabu (20/10), mengatakan, ukuran galaksi terjauh ini sangat kecil, / hingga / dari Galaksi Bimasakti yang kita tempati. Bintang-bintang dalam galaksi tersebut berjenis raksasa biru yang sangat panas, sangat cemerlang cahayanya, tetapi berumur pendek. Di antara bintang-bintang tersebut diselimuti gas netral yang dingin.
Sejumlah media massa internasional menyebut galaksi ini sebagai yang terjauh dan tertua yang pernah ditemukan. Namun, berdasarkan catatan
Ahli kosmologi dari Program Studi Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB), Premana W Premadi, Sabtu (23/10), menilai, temuan Galaksi UDFy-38135539 itu masih memerlukan banyak konfirmasi lagi. Informasi semesta dini pada era galaksi ini umumnya dibangun melalui simulasi komputer tanpa dukungan data observasi yang memadai, seperti tentang pembentukan struktur alam semesta atau runtuhnya gravitasi awan hidrogen yang sebagian berubah menjadi bintang atau galaksi.
Temuan galaksi atau bintang pada usia yang relatif sama dengan galaksi ini bersifat sangat sporadis. ”Benda langit yang bisa diamati pada usia semesta yang muda itu umumnya bukan bintang, tetapi supernova,” katanya.
Supernova atau ledakan bintang merupakan tanda akhir periode radioaktif termonuklir sebuah bintang. Jika bintang pada zaman itu sudah meledak, berarti umur bintang itu sangat pendek, jauh lebih pendek dibandingkan umur bintang-bintang yang diketahui saat ini yang mencapai miliaran tahun. Ledakan bintang yang sangat muda itu hanya dapat terjadi jika massa bintangnya sangat besar.
Pada tahap semesta ini, astronom belum dapat memastikan apakah galaksi atau bintang yang lebih dahulu terbentuk di alam semesta atau mereka terbentuk secara bersamaan. Kalaupun obyek temuan ini dianggap sebagai galaksi, ia dipastikan sebagai galaksi yang sangat muda yang pembentukannya terjadi secara bersamaan dengan bintang di dalamnya.