Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjawab Tiga Pertanyaan Utama Fotografi

Kompas.com - 21/09/2010, 03:06 WIB

Akan tetapi, sebenarnya fotografi saat ini sudah jauh bergeser. Kemampuan teknis sudah menjadi bonus semata. Dengan telepon genggam pun orang bisa memotret dengan baik. Otomatisasi dalam fotografi sudah membawa orang kepada sebuah kemudahan dalam menghasilkan gambar.

Sesungguhnya, dalam fotografi saat ini yang penting adalah bisa menghasilkan gambar yang benar dari sisi komposisi, sudut pemotretan, dan dari segi pemaknaannya.

Memakai otomatis sudah bukan masalah yang memalukan. Ini ibarat dengan sepeda motor yang ada saat ini. Sarana pergantian gigi otomatis sudah menjadi umum. Sangat banyak orang yang bisa mengendarai sepeda motor, tetapi hanya bisa yang otomatis. Sepeda motor dengan pergantian gigi manual, bahkan yang memakai kopling menjadi hal sulit bagi sebagian pengendara sepeda motor saat ini.

Dalam dunia fotografi saat ini, Anda bisa belajar fotografi sampai ke teknik terdalamnya (walau tidak akan terpakai kalau untuk keperluan dokumentasi sehari-hari semata), atau sekadar belajar bagaimana bisa merekam kejadian yang ada dengan baik.

Membeli kamera saku atau bahkan cuma kamera telepon genggam, bukanlah masalah kalau kebutuhan Anda hanya untuk merekam apa yang dilihat sehari-hari.

Kebutuhan akan kamera yang khusus adalah untuk menjawab tingkat kerja yang khusus. Untuk belajar fotografi tidak harus memakai kamera DSLR, walaupun kalau memakai DSLR memang membuka peluang untuk hasil yang lebih baik. Akan tetapi, tidak boleh dilupakan kenyataan bahwa DSLR lebih berat dan lebih besar. Kalau Anda belum terlalu tergila-gila fotografi, beban kamera DSLR bisa menghentikan antusiasme Anda dalam memulai kegemaran fotografi ini.

Anda baru mulai belajar fotografi? Cobalah mulai dengan kamera saku terlebih dahulu.

Berapa lama?

Sedangkan menjawab pertanyaan ketiga, kita harus memberikan ibarat kepada yang sedang bertanya. Memotret ibarat memasak. Apa definisi Anda untuk mahir memasak?

Orang mungkin bisa menjadi koki yang sangat terkenal di sebuah hotel internasional dan dibayar mahal untuk masakan yang dihasilkannya. Akan tetapi, koki itu mungkin tidak bisa memasak masakan Jawa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com