Varietas Muria memiliki produktivitas 1,8 ton per hektar dengan kelebihan tahan penyakit karat daun. Varietas Tengger dilepas pada 1991 dengan produktivitas 1,4 ton hingga 1,7 ton per hektar.
Varietas Meratus hampir mirip Tengger. Kemudian menginjak pada varietas Rajabasa terjadi peningkatan produktivitas berkisar 2,05 ton hingga 3,9 ton per hektar yang dilepas pada 2004. Bijinya besar, tahan penyakit karat daun, serta toleran terhadap lahan kering dan masam.
Diikuti pada 2008 dengan pelepasan varietas Mitani. Angka produktivitasnya mencapai 2 ton hingga 3,2 ton per hektar. Varietas ini tahan terhadap penyakit karat daun, tahan terhadap hama Aphis sebagai vektor penyakit virus, serta memiliki kadar protein yang tergolong tinggi.
Dari generasi Mitani ini kemudian disusul generasi Mutiara 1. Mutiara 1 telah lolos uji lokasi di 16 wilayah di Indonesia. Salah satunya di Nusa Tenggara Barat yang telah dipanen pada 29 Juli 2010. Sekarang saatnya petani menunggu penyebaran benih kedelai biji superbesar ini. Konsumen menanti tahu dan tempe varietas kedelai lokal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.