Tambahan lainnya sebagai pemanis adalah aksen perempuan dan pohon yang mampu menunjukkan citra ramah lingkungan. Yang juga tak ketinggalan adalah kata “Indonesia”. Adjie mengaku selalu membubuhkan “kata sakti” itu pada setiap karya-karyanya. “Buatan dalam negeri. Supaya kita juga bangga,” katanya memberi alasan.
Ikon
"Tujuan jangka pendek memang untuk mengurangi volume penggunaan tas belanja plastik di gerai kami," begitu Direktur Corporate Affair Carrefour Indonesia Irawan D Kadarman menceritakan alasannya soal green bag ala peritel asal Perancis ini.
Ketimbang Hero, Carrefour lebih awal setahun mempromosikan tas dari bahan yang bisa didaur ulang tersebut. Makanya, dalam hitung-hitungan Irawan, pihaknya sudah meluncurkan sekitar sejuta tas berwarna hijau tersebut.
Sementara, lain lagi cerita soal tas belanja ramah lingkungan di Makro. Bermain di sektor perkulakan membuat pelanggan perusahaan di Indonesia yang sekarang dimiliki oleh Grup Lotte asal Korea Selatan ini membeli barang kebutuhan dalam jumlah besar.
Makanya, barang belanjaan langsung dibawa memakai troli besar ke kendaraan pelanggan. "Kami tidak memakai tas belanja plastik," ujar Juru Bicara Makro Basuki Ismael sembari menambahkan kalau pihaknya, dalam kaitan ini, sudah berperilaku "hijau" sejak awal.
Sementara, Direktur Operasional Supermarket Hero Supermarket Sugiyanto Wibawa menambahkan pilihan pada bahan bukan plastik pada green bag keluarannya adalah semacam nilai tambah. Dengan begitu, pelanggan tidak cuma membawa tas seperti itu hanya untuk berbelanja. "Ada ide lain bagi orang bisa membawa tas belanja ramah lingkungan untuk berbagai aktivitas," imbuhnya.
"Saya ingin tas seperti ini menjadi ikon, bukan sekadar tas belanja," tutur Adjie Notonegoro menambahkan pula.
So, kebayang kan kalau lama-kelamaan green bag bisa begitu merasuk ke banyak sisi kehidupan makin banyak orang. Tinggal dibiasakan saja. Ke mana-mana selalu membawa tas belanja ramah lingkungan. "Cinta mati" sama tas belanja ramah lingkungan ..., yuk mari!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.