Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menolong Orang Lain Membantu Diri Sendiri

Kompas.com - 30/10/2009, 13:33 WIB

KOMPAS.com - Membantu dan menolong orang lain termasuk ke dalam perilaku jenis prososial atau lebih khusus lagi disebut sebagai altruisme. Perilaku ini berarti berbagai perilaku yang bertujuan untuk menguntungkan orang lain dan bukan diri sendiri.

Perilaku seperti menolong, menenangkan, berbagi, dan bekerja sama (Batson,1998). Walster dan Piliavin (19'72) mendefinisikan altruisme sebagai perilaku menolong yang sukarela, menuntut pengorbanan dari pelakunya, dan digerakkan oleh sesuatu di luar harapan untuk mendapatkan keuntungan material ataupun keuntungan secara sosial (misalnya dipandang baik oleh lingkungan).

Perilaku prososial biasanya muncul saat seorang manusia menyadari bahwa ada pihak lain yang mengalami kesulitan. Sebagai mahluk sosial, manusia dididik untuk mematuhi serangkaian peraturan dan norma dalam menjalani hidupnya. Salah satu hal yang selalu diajarkan pada kebanyakan orang sejak kecil adalah kebiasaan untuk menolong orang lain.

Kebiasaan ini akan tertanam di dalam diri manusia dan akan muncul secara otomatis saat melihat sesama yang membutuhkan. Selain itu, manusia membutuhkan kemampuan saling bekerjasama dan saling membantu saat dihadapkan pada satu masalah.

Hal ini penting bagi keselarasan dinamika dalam kelompok. Jika salah satu atau beberapa anggota kelompok memiliki masalah, maka keselarasan kemungkinan terancam. Maka dari itu, penting bagi setiap orang dalam kelompok untuk memiliki kesadaran menolong orang lain yang seoang bermasalah.

Faktor utama yang menentukan apakah seseorang akan menolong orang lain atau tidak adalah apakah perilaku tersebut akan merugikan dirinya atau tidak. Jika kerugian tersebut nampak nyata, manusia akan cenderung untuk mengurungkan niatnya untuk menolong. Hal ini mungkin yang dapat menjelaskan mengapa banyak orang Indonesia yang "hobi" menonton kecelakaan atau kebakaran atau kendaraan yang mogok di jalan.

Selain mungkin karena kekurangan hiburan, kebanyakan orang Indonesia tidak mau mengambil risiko mengalami kerepotan untuk menolong orang lain. Kebanyakan dari mereka tidak man "kena getahnya", misalnya harus membuat laporan kepada polisi, membuat surat pernyataan, ditanyatanya, dan lain-lain.

Menolong Memupuk Tanggungjawab
Lantas, apa gunanya menolong orang lain? Salah satu kegunaan yang sangat jelas dari orang lain adalah bahwa perilaku tersebut membuat pelakunya merasa lebih baik. Karena tanggungjawab sosial yang tertanam di dalam diri kebanyakan orang, menolong orang lain terasa "melegakan" karena berarti mereka telah menjalankan sebagian dari tanggungjawab mereka sebagai anggota masyarakat.

Jika ada saudara dekat yang anaknya masuk rumah sakit, menjenguk dan menyumbangkan sedikit uang bagi mereka akan membuat orang mereka telah berbuat sesuatu. Ada perasaan berguna dan berharga saat seseorang berhasil menolong mereka yang membutuhkan.
Menolong orang lain juga terkait dengan nilai-nilai yang dianut oleh seseorang, termasuk nilai-nilai pribadi serta keagamaan yang mendorong pengikutinya untuk selalu melakukan perbuatan baik.

Menolong orang lain yang memiliki latar belakang yang berbeda dengan diri kita juga dapat membantu kita belajar serta memahami hal-hal baru. Manfaat yang lain dari menolong orang lain adalah memberikan tantangan bagi diri sendiri, terutama jika situasi dan kondisi yang harus dihadapi saat itu relatif sulit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com