Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Georadar Lacak Situs Purba

Kompas.com - 25/02/2009, 15:52 WIB

BPPT pun, katanya, juga pernah menggunakan georadar untuk pendeteksi keberadaan situs purba di kota Pagar Alam di Desa Rimba Candi, Sumatera Selatan, yang terkubur akibat letusan Gunung Dempo. Situs itu merupakan peninggalan peradaban megalitikum.

Aplikasi lain

Pengujian georadar di Indonesia pertama kali dilakukan oleh BPPT pada November 1996, kata Lena Sumargana, peneliti geofisika di P3 TISDA BPPT. Uji coba georadar ketika itu dilakukan untuk survei utilitas yang tertanam pada jalur Sarinah-Gambir.

Bekerja sama dengan Dinas Pemetaan DKI Jakarta pada tahun 1997, BPPT kemudian memetakan secara terpadu utilitas yang tertanam di bawah tanah, meliputi jaringan kabel telepon, listrik, pipa air, dan pipa gas. Sistem georadar menjangkau obyek di kedalaman 25 meter.

Peralatan georadar juga dimiliki Direktorat Teknologi Pengembangan Sumber Daya Mineral BPPT. Sistem georadar ini bekerja dua kali lebih cepat dibandingkan dengan yang dimiliki P3 TISDA BPPT. Ketika digunakan untuk mendeteksi penurunan permukaan tanah di Kantor Pusat BPPT di Jalan Thamrin, Jakarta, Juni 2008, hanya butuh tiga jam untuk memantau struktur lapisan bawah tanah pada 15 lintasan yang panjangnya masing-masing 20 meter.

Georadar juga digunakan untuk membantu pengungkapan kasus kriminal—pertama kali dilakukan, Januari 2001. Ketika itu dengan peralatan georadar dari Kanada, BPPT membantu polisi menemukan lokasi bungker persembunyian Hutomo Mandala Putra atau Tommy yang ditemukan di pojok Jalan Cendana dan Jalan Yusuf Adiwinata.

Di banyak negara maju, teknologi ini juga digunakan untuk menemukan tempat penguburan korban pembunuhan dan obat-obat terlarang. Juga digunakan untuk mendeteksi ranjau.

Pengoperasian georadar

Georadar beroperasi pada frekuensi 25 megahertz-1.200 megahertz. Untuk deteksi pipa besi atau beton sebagai sarana utilitas, misalnya, digunakan frekuensi 1.000 megahertz yang jangkauannya berkisar 0,5 meter-4,0 meter. Untuk obyek pada kedalaman 35 meter-60 meter digunakan frekuensi 25 megahertz.

Tampilan profil yang tampak di layar monitor berupa irisan suatu lapisan demi lapisan seperti kue lapis legit yang disayat vertikal. Bila di sepanjang garis penyisiran terdapat rongga atau obyek tertentu, akan tampak perbedaan nyata pada citra berbeda rona atau kontras.

Pada masa mendatang, georadar juga memungkinkan dioperasikan dari wahana yang melayang di atas permukaan tanah, seperti helikopter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com