Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evolusi Darwin 150 Tahun Kemudian

Kompas.com - 07/01/2009, 07:34 WIB

Dalam hal ini Darwin tak saja menyuplai unsur ”bagaimana” dari evolusi. Karyanya yang mendalam atas kijing dan spesies lain membuat ide evolusi lebih bisa dicerna.

Pemikiran baru

Dari uraian tersebut, kesan yang muncul memang teori evolusi Darwin telah lulus dari ujian waktu. Namun, pada sisi lain, kini juga muncul pandangan baru bahwa evolusi sendiri kini telah berakhir, setidaknya bagi manusia. Inilah yang juga dilaporkan oleh Steve Jones di Cosmos. Umat manusia, tulis Jones, kini mengalami apa yang ia sebut sebagai ”pemerataan besar” (grand-averaging).

Sekadar contoh, warga Amerika-Afrikan kini sudah merasa, sejarah mereka telah tercuri. Kromosom mereka sebagian Afrika, sebagian Eropa, dan sebagian lain Asia. Gejala percampuran gen, lalu pemerataan, kini berlangsung lebih deras dibanding tahun 1950. Tiga faktor yang dibutuhkan untuk terjadinya evolusi - variasi di antara orang, tekanan seleksi via perbedaan dalam tingkat kematian, dan jumlah keturunan dan isolasi geografik - banyak yang telah lenyap. Bagi manusia, daya evolusi tampaknya kini telah punah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com