Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cempaka Putih, Kitab Kamasutra Melayu Riau Lingga

Kompas.com - 31/12/2008, 15:21 WIB

Raja Malik mengatakan, kolektor-kolektor dari Malaysia dan Singapura berupaya merayu pemegang naskah kuno. Kolektor memiliki penawaran tersendiri terhadap naskah-naskah kuno yang dijual warga.

"Saya juga sering dibujuk kolektor, baik dari Malaysia, Singapura, maupun dari beberapa negara lain," katanya.

Harga naskah sejarah kuno lebih tinggi dibanding sastra dan agama.

"Naskah-naskah kuno yang berhasil kami selamatkan sekitar 317," kata Raja Malik yang pernah mendapat Penghargaan Penyelamatan Aset Budaya Melayu Kepri dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata.

Menurutnya, hingga sekarang, aset-aset budaya Kepri belum diinventarisasi sehingga tidak diketahui berapa banyak yang masih tersisa. Seharusnya, pemerintah menyediakan museum untuk menyelamatkan yang masih tersisa atau disimpan oleh warga.

"Pemerintah pernah membeli naskah kuno yang disimpan oleh pewarisnya. Namun, tidak sebanding dengan yang masih berada di tangan warga," katanya.

Perhatian pemerintah dinilainya hanya terfokus pada pemeliharaan kuburan raja-raja, benteng, dan pemeliharaan masjid Pulau Penyengat.

"Seharusnya apa pun jenis aset yang menunjukkan identitas kekayaan budaya Melayu diselamatkan," katanya.

Pulau Penyengat, 240 hektar, hingga dewasa ini dikenal sebagai pulau sakral, bersih dari kegiatan-kegiatan yang melanggar ajaran agama.

Masyarakat pulau itu mempertahankan kegotongroyongan dan budaya Melayu yang bercorak Islam hingga sekarang.

Tidak ada pedagang yang menjual minuman keras. Tidak ada lokalisasi pelacuran dan perjudian.

"Jangan coba-coba melakukan kegiatan tidak baik di Pulau Penyengat," kata Iwan Kurniawan, pengacara yang pada hampir setiap perayaan keagamaan Islam mengunjungi Penyengat, pulau di seberang ibu kota Tanjung Pinang. (ANT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com