Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Krisis Taksonom

Kompas.com - 22/08/2008, 00:48 WIB

Manfaat untuk asing

Ketiadaan taksonom spons, ungkap Rachmaniar, menyebabkan sampel-sampel temuan itu di perairan Indonesia dikirim ke luar negeri. Hal ini rawan pencurian oleh pihak asing dari temuan itu untuk kepentingan mereka.

”Ini merupakan permasalahan nasional karena LIPI adalah center of excellence bagi kegiatan taksonomi di Indonesia,” ujarnya.

Dengan mempelajari jenis spesimen, lanjut Endang, bisa terungkap karakter dan kegunaan zat dikandungnya sehingga lebih lanjut diteliti pembudidayaannya. Pengetahuan taksonomi ini dapat mendukung pemanfaatan ekonomi sumber daya hayati.

Endang mengambil contoh penelitian aktinomisetes—sumber hayati bahan obat antibiotik— yang dilakukan peneliti LIPI di Kebun Raya Bedugul, Bali, saja berhasil menemukan sekitar 50 spesies, 30 persen di antaranya spesies baru. ”Penemuan ini berpotensi untuk pengembangan obat antibiotika baru, karena yang beredar di pasaran saat ini telah resisten,” ujar Endang.

Diakui Sekretaris Utama LIPI, Rochadi Abdulhadi, ”Perbandingan tenaga S-1 bidang taksonomi yang mendaftar perbandingannya tidak sampai 1 banding 1.000,” ujarnya.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan jumlah tenaga di bidang taksonomi botani, pihaknya merekrut tenaga S-1 di bidang biologi untuk dibina dan diminta meneruskan pendidikan taksonomi. Untuk ini, LIPI telah menjalin kerja sama dengan IPB untuk mendidik peneliti melanjutkan ke jenjang S-2 dan S-3. Dari program itu dihasilkan 5-6 lulusan S-2 per tahun. (YUN)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com